
Geram Ada Bohir Demo, Airlangga: 30 Juta Orang Butuh Kerja!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini memiliki lebih dari 30 juta orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan, hal ini terlihat dari situs pendaftaran program Kartu Prakerja yang sudah memiliki lebih dari 30 juta pendaftar.
Menko Pererkonomian Airlangga Hartarto menjelaskan tak habis pikir dengan orang yang membiayai aksi demo buruh belakangan ini. Padahal, saat ini Indonesia butuh pembukaan lapangan kerja lebih luas lagi.
Untuk memfasilitasi agar lebih banyak masyarakat Indonesia masuk ke dunia kerja, maka dibutuhkan Undang-Undang Cipta Kerja. Dari catatannya saat ini, di Indonesia ada 7 juta orang yang tidak bekerja.
Sementara setiap tahun ada 2,9 juta masyarakat yang lulus dari menempuh pendidikannya. Ditambah di tengah pandemi covid-19 saat ini, banyak para pekerja yang akhirnya dirumahkan atau di PHK (pemutusan hubungan kerja), karena perusahaan tidak mampu membayar karena perputaran bisnis sedang lesu.
"Di dalam situasi pandemi covid-19 ini yang daftar di prakerja lebih dari 30 juta orang, yang sudah di-training 5,6 juta orang. Jadi angka orang yang ingin bekerja itu real," ujarnya Airlangga di CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10/2020).
Menurut Airlangga UU Cipta Kerja salah satu solusi untuk memberikan dukungan agar banyak investasi yang masuk. Bukan hanya investasi yang padat modal, tapi juga investasi padat karya yang bisa menciptakan lapangan kerja.
Melalui UU Cipta Kerja, juga diklaim Airlangga bisa akan memudahkan masyarakat untuk bisa berusaha. Bahkan kemudahan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekalipun.
"Pembentukan PT dipermudah, terutama untuk UMKM. UMKM tidak perlu melakukan perizinan, tapi cukup dengan pendaftaran online. UMKM untuk sertifikasi halal juga ditanggung oleh pemerintah," jelas dia.
Selain itu, melalui UU Cipta Kerja, kini para nelayan yang ingin mendapatkan izin kapal tidak hanya cukup melakukan perizinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) saja.
Airlangga meyakini ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja tiga hari terakhir ini.
"Sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat," ujarnya.
Menurut Airlangga orang 'di balik layar' yang menggerakkan dan membiayai aksi demonstrasi tersebut memiliki ego yang sangat besar. Di tengah pandemi mereka menggerakkan demo, namun orang di balik layar ini tidak ikut dalam demo.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Buruh Ralat Soal Demo Besar-Besaran, Kenapa?