Aduh Biyung! Ada Bukti Baru RI Sedang Mengidap Resesi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 October 2020 11:28
Pasar kebayoran Lama Tutup akibat adanya  pedagang  yang terinveksi COVID-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pasar kebayoran Lama Tutup akibat adanya pedagang yang terinveksi COVID-19 (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Data resmi PDB kuartal III-2020 memang baru dirilis awal November mendatang. Namun dengan berbagai indikator yang ada, dapat dipastikan bahwa konsumsi rumah tangga masih lesu, tidak bisa memberikan kontribusi terhadap PDB, yang ada malah menjadi beban karena tumbuh negatif.

Pada kuartal II-2020, konsumsi rumah tangga yang terkontraksi 5,51% YoY membuat PDB tumbuh negatif 5,32% YoY. Sepertinya situasi serupa masih akan terjadi pada kuartal III-2020, konsumsi rumah tangga dan PDB menyusut.

Dengan demikian, Indonesia akan mengalami kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun. Ini adalah definisi dari resesi.

Kuartal III-2020 sudah berlalu, sekarang kita sudah resmi menapaki kuartal IV-2020. Bagaimana prospek pada kuartal pamungkas ini? Apakah Indonesia bisa bangkit, atau masih belum bisa keluar dari kontraksi ekonomi?

Kabar baiknya, ada ramalan Indonesia sudah menyentuh titik nadir. Ekonomi Indonesia siap bangkit pada kuartal IV-2020 dan berlanjut hingga 2021.

"Kami menilai ekonomi Indonesia sudah tidak bisa lebih rendah dari kuartal III-2020. Dengan situasi pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang ke depan akan membaik, ditambah dengan reformasi struktural, momentum pertumbuhan ekonomi akan lebih kuat," tulis riset Morgan Stanley yang berjudul Get Ready for 2021 Goldilocks.

Bahkan Morgan Stanley memperkirakan Indonesia akan menjadi salah satu negara yang menonjol pada 2021, bersama India dan Filipina. "Indonesia, India, dan Filipina menikmati aliran modal asing karena suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS), yang masih akan tetap rendah. Kehadiran vaksin anti-virus corona juga akan membuat risk aversion menurun. Jika negara-negara ini berhasil mengatasi berbagai hambatan struktural, maka peluang untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi akan semakin besar," papar riset Morgan Stanley.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular