Banyak Kabar Baik, Benarkah RI Mulai Bisa 'Jinakkan' Corona?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 October 2020 07:09
Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim
Foto: Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada perkembangan yang agak melegakan seputar pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia. Terlihat kecenderungan penyebaran virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut mulai melambat.

Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah pasien positif corona per 7 Oktober 2020 adalah 315.714 orang. Bertambah 4.538 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir (24 September-7 Oktober), rata-rata pasien baru bertambah 4.166 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yakni 3.860 orang.

Meski secara nominal jumlah pasien masih bertambah signifikan, tetapi laju pertumbuhannya melambat. Selama 14 hari terakhir, rata-rata jumlah pasien baru bertambah 1,47% per hari. Sementara 14 hari sebelumnya adalah 1,7% per hari.

Sedangkan jumlah pasien meninggal akibat virus corona per 7 Oktober tercatat 11.472 orang. Bertambah 98 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Dengan total jumlah pasien 315.714 orang dan yang tutup usia 11.472 orang, maka tingkat kematian (mortality rate) pada 7 Oktober adalah 3,63%. Turun dibandingkan hari sebelumnya yaitu 3,63%.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata tingkat kematian per hari adalah 3,73%. Turun dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 3,96%. Artinya risiko kematian akibat virus corona semakin kecil.

Pasien yang berhasil sembuh pun semakin bertambah. Per 7 Oktober, total pasien yang sudah dinyatakan negatif virus corona mencapai 240.291 orang. Bertambah 3.854 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien sembuh bertambah 3.738 orang per hari. Melonjak dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 3.054 orang.

Tingkat kesembuhan pasien (recovery rate) juga semakin naik. Dengan jumlah pasien positif 315.714 orang dan pasien sembuh 240.291 orang per 7 Oktober, maka recovery rate berada di 76,11%. Naik dibandingkan sehari sebelumnya yakni 75,98%.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata recovery rate adalah 74,69% per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 71,89%. Jadi peluang untuk sembuh dari serangan virus corona semakin tinggi.

Berbagai kabar baik itu bisa terwujud karena penyebaran virus corona di Tanah Air melambat. Ini terlihat dari tingkat reproduksi (Rt) virus corona.

Jika angka Rt masih 1 atau lebih, maka seorang pasien positif corona masih menularkan kepada orang lain. Rantai penularan belum terputus.

Mengutip data Bonza, kini hanya 13 dari 34 provinsi yang memiliki Rt 1 atau lebih. Artinya rantai penyebaran berhasil ditekan di sebagian besar provinsi di Ibu Pertiwi.

Rata-rata Rt seluruh provinsi pada 7 Oktober adalah 0,65. Jauh membaik dibandingkan posisi dua pekan sebelumnya yaitu 1,11.

Saat ini, lima provinsi dengan jumlah pasien corona terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Lima provinsi tersebut menyumbang nyaris 62% kasus nasional.

Optimisme boleh bertambah karena tren Rt di tiga dari lima provinsi tersebut terus terus menurun. Hanya Jakarta dan Jawa Tengah yang masih harus berbenah dalam menekan penambahan jumlah pasien baru.

Namun, Indonesia tetap tidak boleh lengah. Sebab bisa jadi perlambatan kasus terjadi akibat pengujian (testing) yang masih minim.

Mengutip catatan Worldometer, saat ini baru 13.109 orang per 1 juta penduduk Indonesia yang sudah menjalani uji corona. Ini adalah salah satu yang terendah di antara 10 negara berpenduduk terbanyak di planet bumi.

Standar Organisasi Kesehatan Dunia adalah tes harus dilakukan terhadap 1 per 1.000 populasi setiap minggu, baru hasilnya bisa dinyatakan komprehensif. Sayangnya, sejauh ini baru Jakarta, Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Papua Barat yang bisa memenuhi standar tersebut.

coronaWHO
corona

Oleh karena itu, jangan-jangan kasus yang tercatat saat ini hanya puncak dari gunung es. Sangat banyak masyarakat yang belum menjalani tes, sehingga kemungkinan kasus yang belum muncul ke permukaan masih sedikit.

Ke depan, seiring tes yang semakin ditingkatkan, sepertinya kasus-kasus baru akan terus ditemukan. Semakin banyak dilakukan tes, maka peluang penambahan pasien positif baru semakin tinggi.

Jadi Indonesia tidak boleh berpuas diri. Sebab sepertinya 'perang' melawan virus corona masih akan panjang dan melelahkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular