Trump Desak Kongres Loloskan Stimulus Covid

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
04 October 2020 08:10
In this Sept. 29, 2020, file photo, President Donald Trump holds up his face mask during the first presidential debate at Case Western University and Cleveland Clinic, in Cleveland, Ohio. President Trump and first lady Melania Trump have tested positive for the coronavirus, the president tweeted early Friday. (AP Photo/Julio Cortez, File)
Foto: Presiden AS Donald Trump (AP Photo/Julio Cortez

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Kongres untuk mengesahkan rencana stimulus Covid-19 ketika pemerintahannya dan juga Partai Demokrat di kongres berjuang untuk membuat kesepakatan bantuan.

Melalui akun Twitternya, meski kini dia tengah menjalani perawatan untuk melawan Covid-19 di Pusat Medis Militer Walter Reed, Trump menulis "AS KITA MENGINGINKAN & MEMBUTUHKAN STIMULUS."

"BEKERJA SAMA LAH DAN SELESAIKAN. Terima kasih!" tuturnya dalam cuitan di akun Twitternya @realDonaldTrump pada Minggu dini hari tadi (04/10/2020).

Dilansir dari CNBC internasional, tweet Trump tersebut menjerumuskannya lebih dalam ke tarik-menarik perang atas bantuan pandemi dibandingkan pembicaraan antara penasihatnya dan para pemimpin Demokrat selama berminggu-minggu ini. Partai Republik dan Demokrat telah gagal menyuntikkan uang baru ke dalam ekonomi AS dan sistem perawatan kesehatan selama berbulan-bulan karena GOP khawatir tentang pengeluaran yang tak terkendali dan Demokrat mendorong paket bantuan besar-besaran.

Laporan tentang ketenagakerjaan terlihat mulai melemah pada September, bersama dengan puluhan ribu pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berhenti sementara atau cuti tanpa dibayar, telah menambah kekhawatiran bahwa dorongan dari putaran stimulus sebelumnya telah memudar.

Tekanan berkelanjutan dari Presiden bisa membuat beberapa senator dari Partai Republik, terutama di Senat yang dipegang GOP, lebih nyaman merangkul kesepakatan stimulus. Pada hari Jumat, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan diagnosis Trump "semacam mengubah dinamika" pembicaraannya dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin karena Partai Republik akan melihat "ini adalah virus ganas."

Menulis ke kaukusnya pada hari Jumat, dia menulis bahwa berharap agar kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan meskipun ada "ketidaksepakatan yang signifikan di bidang-bidang utama."

Dia menambahkan bahwa "Kami terus mengerjakan teksnya agar bergerak cepat guna memfasilitasi kesepakatan."

Demokrat menyetujui paket bantuan US$ 2,2 triliun pada Kamis malam, sementara Gedung Putih telah menawarkan bantuan US$ 1,6 triliun. Kedua belah pihak telah menemukan kesamaan dalam kebijakan termasuk pembayaran langsung ke warga Amerika, pinjaman usaha kecil dan bantuan kepada maskapai penerbangan untuk membantu menutupi gaji dan mencegah puluhan ribu karyawan berhenti sementara.

Topik perselisihan termasuk asuransi pengangguran di mana Demokrat telah mengusulkan US$ 600 per minggu sebagai tunjangan tambahan, sementara Gedung Putih telah mendukung US$ 400 setiap minggu dan bantuan untuk negara bagian dan kota di mana Demokrat telah menawarkan lebih dari US$ 400 miliar, lebih tinggi dari US$ 250 miliar yang diusulkan oleh Gedung Putih.

Kedua belah pihak juga tidak setuju atas kredit pajak anak, kredit pajak penghasilan, dana bantuan perawatan anak, dan uang untuk pengujian dan penelusuran Covid-19.

Parlemen yang dikuasai Demokrat masih dapat kembali mengesahkan undang-undang jika Pelosi dan Mnuchin dapat membuat kesepakatan. Senat tidak akan melakukan sidang hingga 19 Oktober setelah tiga senator Partai Republik, dua di antaranya menghadiri acara Gedung Putih pada akhir pekan lalu yang mengumumkan pencalonan Amy Coney Barrett ke Mahkamah Agung, dinyatakan positif Covid-19.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell juga menyampaikan dalam akun Twitternya pada Sabtu sore bahwa dia telah berbicara dengan Presiden tentang beberapa topik, termasuk Mahkamah Agung dan "memperkuat ekonomi."


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Trump Muncul di Ohio AS: Kita akan Merebut Kongres!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular