Duh, Kondisi Trump Dikabarkan Mengkhawatirkan?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
04 October 2020 06:10
President Donald Trump gives thumbs up as he leaves the White House to go to Walter Reed National Military Medical Center after he tested positive for COVID-19, Friday, Oct. 2, 2020, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: Presiden Donald Trump mengacungkan jempol saat meninggalkan Gedung Putih untuk pergi ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed setelah dinyatakan positif COVID-19, Jumat 2 Oktober 2020, di Washington. (AP / Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim dokter kepresidenan Amerika Serikat sempat menyebutkan bahwa kondisi Presiden AS Donald Trump "sangat baik" dan bebas dari demam saat dirawat di rumah sakit militer pada kemarin, Sabtu (03/10/2020), sehari setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 pada Jumat.

Tetapi seseorang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan beberapa tanda vital Trump selama 24 jam terakhir sangat mengkhawatirkan, dan 48 jam ke depan akan menjadi masa yang kritis atau sangat penting dalam hal perawatannya, seperti dilansir dari Reuters pada Minggu (04/10/2020).

Trump dipindahkan ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed dekat Washington pada Jumat (02/10/2020), hanya beberapa jam setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona ini. Ini merupakan sebuah perkembangan luar biasa yang membalikkan situasi Pemilihan Presiden AS sebulan sebelum pemilihan dilakukan pada 3 November mendatang.

Dokter Gedung Putih Sean P. Conley mengatakan kepada wartawan di luar rumah sakit pada Sabtu bahwa Trump tidak mengalami kesulitan bernapas dan belum diberi oksigen tambahan.

"Tim dan saya sangat senang dengan kemajuan kondisi Presiden," kata Conley.

Gedung Putih mengatakan bahwa Trump yang berusia 74 tahun akan bekerja di ruang khusus di rumah sakit itu selama beberapa hari ke depan sebagai tindakan pencegahan. Dia tidak memiliki acara publik yang dijadwalkan pada hari Sabtu.

Hasil diagnosis Trump ini merupakan kemunduran terbaru bagi Calon Presiden dari Partai Republik ini, yang sudah tertinggal dari pesaing asal Partai Demokrat Joe Biden dalam jajak pendapat menjelang Pemilihan Presiden pada 3 November.

Trump telah meremehkan ancaman pandemi virus corona sejak awal, bahkan ketika penyakit tersebut telah menewaskan lebih dari 200.000 orang Amerika dan menghancurkan ekonomi AS.

Conley mengatakan bahwa Trump telah menerima dosis pertama Remdesivir selama lima hari, obat antivirus intravena yang dijual oleh Gilead Sciences Inc yang telah terbukti mempersingkat masa rawat di rumah sakit. Dia juga menjalani pengobatan eksperimental, REGN-COV2 dari Regeneron, salah satu dari beberapa obat eksperimental Covid-19 yang dikenal sebagai antibodi monoklonal, serta seng, Vitamin D, famotidine, melatonin dan aspirin, kata Conley.

Trump mengumumkan di Twitter pada hari Jumat pagi bahwa dia dan ibu negara, Melania Trump, telah tertular virus.

Ia berisiko tinggi karena usia dan berat badannya. Dia tetap dalam kondisi kesehatan yang baik selama waktunya di kantor tetapi tidak diketahui berolahraga secara teratur atau mengikuti pola makan yang sehat.

Sejumlah tokoh Republik lainnya juga dinyatakan positif pada hari Jumat, termasuk mantan penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway dan Senator Republik Mike Lee dan Thom Tillis.

Pada hari Sabtu, senator ketiga didiagnosis positif Covid-19 yaitu Senator dari Partai Republik Ron Johnson, ketua Komite Keamanan Dalam Negeri Senat. Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie juga mengatakan dia dinyatakan positif.

Wakil Presiden Mike Pence, yang akan mengambil alih tugas kepresidenan jika Trump sakit parah, dinyatakan negatif, kata seorang juru bicara. Mantan Gubernur Indiana berusia 61 tahun itu bekerja dari kediamannya sendiri sekitar tiga mil dari Gedung Putih.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular