Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan Soal Surat ke Menteri ESDM

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 October 2020 21:10
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga membenarkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif terkait permintaan dukungan untuk kinerja operasional dan keuangan PT PLN (Persero).

Bahkan, surat tersebut menurutnya tidak hanya dikirimkan ke Menteri ESDM, tapi juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

"Mengenai surat Pak Menteri ke Menteri ESDM dan Kepala BKPM itu memang benar," ungkapnya di Jakarta, Kamis (01/10/2020).

Namun demikian, menurutnya surat tersebut bukan berarti PLN berada pada kondisi yang parah, melainkan tengah dalam posisi kelebihan pasokan listrik. Dengan demikian, maksud dari surat Menteri BUMN ini tak lain hanya untuk memaksimalkan kapasitas pasokan listrik PLN yang telah ada.

"Surat Pak Menteri itu bukan berarti bahwa PLN itu kondisinya parah, tapi yang dilihat Pak Menteri adalah karena PLN sudah over supply. Ngapain kalau tidak dimanfaatkan dan juga kalau ada institusi baru apalah namanya itu nggak perlu buat pembangkit baru karena sudah over supply, bagus memanfaatkan yang sudah ada," jelasnya.

Menurutnya, ini akan menjadi pemborosan bila di tengah kondisi kelebihan pasokan listrik, tapi malah membangun pembangkit listrik yang baru. Padahal, imbuhnya, PLN mampu memenuhi pasokan listrik tersebut.

"Jadi biar tidak ada pemborosan juga, pemborosan energi. Kan sayang nih kalau misalnya kita bikin pembangkit yang baru, ada lagi nanti industri bikin pembangkit yang baru sementara PLN sendiri mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril. Bob mengatakan, pasokan listrik dari PLN sudah sangat memadai untuk memasok pelanggan captive power. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 di mana permintaan listrik menurun, sehingga pasokan listrik masih surplus.

"Itu untuk efisiensi nasional dan juga pelanggan. Pemerintah sudah menugaskan PLN untuk program 35 GW. Saat ini pasokan sudah sangat memadai," ungkapnya.

Jika kebutuhan listrik sudah dipenuhi oleh PLN, menurutnya pengusaha akan fokus pada bidang bisnisnya yang sudah menjadi menjadi keahliannya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah berkirim surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk membantu kinerja operasional dan keuangan PLN. Caranya, dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.

Captive power merupakan kondisi di mana sebuah perusahaan mengelola dan menyediakan sumber pasokan listrik sendiri, di luar pasokan dari PLN.

Bob menjelaskan saat ini kapasitas captive power mencapai lebih dari 2.000 mega watt (MW). Jika sebesar 75% dari total kapasitas captive power tersebut dibatasi dan dialihkan ke PLN atau sekitar 1.500 MW dengan capacity factor sebesar 50%, maka menurutnya ini akan meningkatkan penjualan listrik sebesar 6,57 tera watt hour (TWh) dalam kurun waktu satu tahun.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa penjualan listrik PLN dalam satu tahun rata-rata sebesar 240 TWh. Ini berarti, jika penjualan naik sebesar 6,57 TWh, maka akan ada kenaikan penjualan listrik sebesar 2,7%-3% dalam setahun.

"Penjualan kita rata-rata 240 TWh setahun. Jadi pertumbuhan bisa naik sebesar 2,7% sampai dengan 3%," paparnya saat ditanya potensi peningkatan penjualan listrik PLN bila mengambil alih listrik captive power.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Buka-bukaan Soal Lonjakan Tagihan Tarif Listrik PLN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular