
Beredar Surat Erick Thohir ke Menteri ESDM Soal Kondisi PLN!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak pandemi Covid-19 menghantam PT PLN (Persero) sangat dalam. Meski sejak Juli 2020 disebutkan permintaan listrik mulai ada peningkatan dibandingkan saat awal terjadinya pandemi Covid-19 pada April, namun sepertinya ini tidak berdampak signifikan bagi kinerja perseroan. Bahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, ikut turun tangan mengatasi masalah ini.
Berdasarkan dokumen yang diterima CNBC Indonesia, Erick Thohir mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, agar mendukung operasional maupun keuangan PLN.
Dalam surat tertanggal 18 September 2020 tersebut, Erick meminta Menteri ESDM untuk membantu kinerja PLN, melalui membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power. Hal ini ditujukan sebagai upaya peningkatan permintaan listrik untuk mengatasi kondisi kelebihan pasokan pembangkit.
"Kami harapkan dukungan Saudara untuk mendorong pelaku usaha menggunakan listrik yang disediakan PT PLN (Persero), antara lain dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power," tutur Erick dalam surat tersebut. Isi suratnya cek di sini.
Isi surat tersebut berarti mengindikasikan bahwa pelanggan PLN, baik industri, bisnis komersial, pemerintah maupun rumah tangga dilarang menggunakan sumber listrik mandiri yang telah ada, dan diminta hanya menggunakan sumber listrik dari PLN saja.
CNBC Indonesia sudah mencoba mengkonfirmasikan perihal ini kepada PLN dan pemerintah, namun belum ada tanggapan.
Sebelumnya, Direktur Capital dan Management PT PLN (Persero), Syofvi Felienty Roekman, mengatakan kontraksi penjualan listrik sangat drastis dialami PLN pada dua sampai tiga bulan awal pandemi menyerang. Dia mengatakan, penjualan listrik turun signifikan sampai minus 10%.
"Dua sampai tiga bulan pertama (pandemi) demand (permintaan) kami turun cukup signifikan sampai minus 10%, ini tidak pernah kami alami. Saya sudah 27 tahun di PLN pertumbuhan negatif sampai minus 10% baru kami rasakan kemarin," paparnya dalam acara NGOPI BUMN secara daring, Kamis, (24/09/2020).
Syofvi mengatakan, anjloknya penjualan listrik ini berdampak pada kondisi keuangan PLN yang menjadi sulit. Namun dalam beberapa bulan terakhir penjualan sudah mulai membaik, meski masih negatif 2%.
Diproyeksikan sampai akhir tahun penjualan listrik PLN akan semakin membaik yakni di minus 0,5% minimalnya. Namun PLN, kata Syofvi, memiliki dua skenario, yakni skenario optimistis dan pesimistis dengan kisaran penjualan listrik minus 0,5% sampai positif 0,5% pada akhir 2020.
"Kami proyeksikan akhir tahun negatif kecil sekali minus 0,5%. Tapi kami upaya tetap positif, punya skenario optimistis dan pesimistis di kisaran minus 0,5% sampai 0,5% plus (positif). Jadi kami tetap berupaya dan ikhtiar agar terjadi pertumbuhan positif 0,5%. Ekspektasi dengan segala upaya di akhir tahun ini. Tapi posisi sampai saat ini kurang lebih minus 2%," jelasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok