
PLN Klaim Penjualan Listrik Naik Kalau Captive Power Dibatasi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) optimis mampu meningkatkan penjualan jika mengambil listrik dari captive power, sebagaimana permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah berkirim surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk membantu kinerja operasional dan keuangan PLN. Caranya, dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.
Captive power merupakan kondisi di mana sebuah perusahaan mengelola dan menyediakan sumber pasokan listrik sendiri, di luar pasokan dari PLN.
Bob menjelaskan saat ini kapasitas captive power mencapai lebih dari 2.000 mega watt (MW). Jika sebesar 75% dari total kapasitas captive power tersebut dibatasi dan dialihkan ke PLN atau sekitar 1.500 MW dengan capacity factor sebesar 50%, maka menurutnya ini akan meningkatkan penjualan listrik sebesar 6,57 tera watt hour (TWh) dalam kurun waktu satu tahun.
"Saat ini captive kita ada sebesar lebih 2.000 MW, kalau 75% masuk PLN atau 1.500 MW dengan capacity factor 50%, bisa generate 6,57 TWh satu tahun," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (01/10/2020).
Lebih lanjut dia mengatakan penjualan listrik PLN dalam satu tahun rata-rata sebesar 240 TWh. Ini berarti, jika penjualan naik sebesar 6,57 TWh, maka akan ada kenaikan penjualan listrik sebesar 2,7%-3% dalam setahun.
"Penjualan kita rata-rata 240 TWh setahun. Jadi pertumbuhan bisa naik sebesar 2,7% sampai dengan 3%," paparnya saat ditanya potensi peningkatan penjualan listrik PLN bila mengambil alih listrik captive power.
Bob mengatakan, pasokan listrik dari PLN sudah sangat memadai untuk memasok listrik pelanggan captive power. Terlebih, di tengah kondisi pandemi Covid-19 di mana permintaan listrik menurun, sehingga pasokan listrik masih surplus.
"Itu untuk efisiensi nasional dan juga pelanggan. Pemerintah sudah menugaskan PLN untuk program 35 GW. Saat ini pasokan sudah sangat memadai," ungkapnya.
Jika kebutuhan listrik sudah dipenuhi oleh PLN, menurutnya pengusaha akan fokus pada bidang bisnisnya yang sudah menjadi menjadi keahliannya.
"Tentu saja itu kalau pasokan listriknya PLN yang menanganinya," ujarnya.
Berikut isi lengkap surat dari Erick Thohir perihal 'Dukungan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)' tersebut:
Memperhatikan kondisi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/ PT PLN baik kinerja operasional maupun keuangan yang terdampak pandemi Covid-19, kami harapkan dukungan Saudara untuk membantu kinerja PT PLN sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi kondisi kelebihan pasokan pembangkit, maka diperlukan upaya peningkatan demand listrik. Kami harapkan dukungan Saudara untuk mendorong pelaku usaha menggunakan listrik yang disediakan PT PLN (Persero), antara lain dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.
2. Penyesuaian RUPTL 2020-2029 dengan mempertimbangkan:
a. Kapasitas infrastruktur ketenagalistrikan yang telah/ sedang dibangun,
b. Proyeksi demand,
c. Kemampuan pendanaan baik yang bersumber dari APBN maupun keuangan PT PLN
Demikian kami sampaikan dan atas perhatian serta dukungan Saudara untuk peningkatan kinerja dan layanan PT PLN, kami ucapkan terima kasih.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok