Internasional

Armenia-Azerbaijan Perang & Tolak Damai, Ini Peta Kekuatannya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 October 2020 16:57
An Armenian serviceman fires a cannon towards Azerbaijan positions in the self-proclaimed Republic of Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Tuesday, Sept. 29, 2020. Armenian and Azerbaijani forces accused each other of attacks on their territory Tuesday, as fighting over the separatist region of Nagorno-Karabakh continued for a third straight day following the reigniting of a decades-old conflict. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via AP)
Foto: Seorang prajurit Armenia menembakkan meriam ke arah posisi Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Selasa, 29 September 2020. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan kembali meletus pada Minggu (27/9/2020) di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.

Pertempuran menurut laporan Associated Press (AP News), adalah yang terbesar sejak tahun 2016. Sejak Uni Soviet pecah di akhir 1980-an, kedua negara memang berseteru di wilayah itu.

Laporan AFP menyebut, Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh mengatakan pasukan Azerbaijan "melakukan penembakan artileri" di sepanjang garis depan pada pertempuran tersebut. Namun Azerbaijan berdalih, itu dilakukan karena ada serangan terlebih dahulu ke pos-pos pengawasan negara itu.



Nagorno-Karabakh mengklaim kemerdekaan dan didukung Armenia. Kedekatan etnis menjadi penyebab.

Namun secara  pengakuan internasional, wilayah ini masih masuk ke dalam teritori Azerbaijan. Etnis Armenia didominasi Kristen sementara Azerbaijan didominasi Muslim.

Dewan Keamanan PBB meminta bentrokan dihentikan. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah sepakat untuk meminta gencatan senjata dan membuka diskusi bagi kedua pihak yang berkonflik.

Namun hal ini tak diindahkan kedua belah pihak. Perang yang hingga kini masih terjadi sudah menyebabkan 100 lebih korban jiwa.

Lalu kekuatan militer mana yang paling menonjol? Berikut perbandingannya, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber.



Kekuatan militer Armenia

Armenia berada di peringkat 111 dari 138 dari negara berdasarkan peringkat potensi militer Global Firepower (GFP) tahunan. Laporan itu menyebut peringkat PwrIndx Armenia sebesar 2,1251 (dengan 0,0000 dianggap sempurna).

Saat ini diperkirakan Armenia memiliki personel militer sebanyak 240 ribu dengan 45 ribu personel aktif dan 200 ribu personel cadangan. Dari segi kekuatan udara, Armenia diketahui memiliki Shukoi Su-30SM (4), Su-25K (13), Mi-24/35 (15), Mi-8/17/171 (12), IL-76 (3), L-39 (6). Mi-2 (6), dan Su-25UBK (1).

Armenia juga sudah memesan delapan unit Su-30SM dari Rusia. Di darat, Armenia diketahui memiliki 110 tank, 748 kendaraan lapis baja, 38 artileri self-propelled, 150 artileri derek, dan 68 proyektor roket.

Melansir lama yang sama, beberapa tank yang dimiliki Armenia di antaranya T-72, T-80, T-55, dan T90S. Sementara kendaraan lapis baja seperti BTR-80, MT-LB, Tigr, BRDM-2, hingga BMP-2.

Sayangnya Armenia sama sekali tidak memiliki kekuatan di laut karena tidak memiliki kapal perang atau kapal induk. Melansir Armed Force, anggaran militer Armenia hanya sekitar US$ 500 juta atau Rp 7,4 triliun (asumsi Rp14.917/US$) per tahun atau 0,1% dari anggaran militer Amerika Serikat.

Kekuatan militer Azerbaijan

Laporan Global Firepower menyatakan Azerbaijan jauh lebih kuat dari Armenia karena berada di peringkat 64 dari 138 dari negara-negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan GFP tahunan. Azerbaijan memegang peringkat 0,9463 PwrIndx.

Azerbaijan diperkirakan memiliki 426 ribu personel dengan total 126 ribu aktif dan 300 ribu cadangan. Negara itu juga diketahui 147 alat utama sistem pertahanan udara yang terdiri dari pesawat tempur MiG-21 (5), MiG-29 (12), Su-25 (12), helikopter Mi-8/17 (65), Mi-24 (17), Ka-27 (4), Bell 412 (2), IL-76 (1), L-39 (12), MFI-395 (10), dan Mi-2 (7).

Di darat, Azerbaijan memiliki 570 tank dan 1.451 kendaraan lapis baja. Tank milik Azerbaijan adalah T-72 SIM2, T-90, dan T-55. Kendaraan lapis baja seperti Otokar Cobra, MT-LB, BMP-2, BTR-80, hingga Cougar. Azerbaijan juga memiliki 237 artileri self-propelled dan 196 artileri roket.

Berbeda dengan Armenia, Azerbaijan memiliki kekuatan laut. Meski tidak memiliki kapal induk, mereka memiliki satu kapal fregat kelas Petya, serta empat kapal selam jenis Triton-2m dan Triton-1.

Anggaran militer Azerbaijan juga lebih dari lima kali lipat Armenia, yakni US$ 2,73 miliar atau Rp 40,7 triliun. Anggaran itu setara dengan 0,4% anggaran militer AS yang mencapai US$ 610 miliar atau Rp 9.000 triliun.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengapa Armenia-Azerbaijan Perang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular