Internasional

Revitalisasi Manufaktur dari Covid, Australia Guyur Rp 16 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 October 2020 16:42
Scott Morrison (AP Photos/Rod McGuirk, File)
Foto: Scott Morrison (AP Photos/Rod McGuirk, File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan menjanjikan kucuran dana sebesar AU$ 1,5 miliar atau Rp 16 triliun (asumsi Rp 10.687/AU$) untuk revitalisasi manufaktur di enam sektor yang terpuruk akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Australia sendiri sadar harus menempatkan manufaktur sebagai pusat dari rencana pemulihan jangka panjang, setelah terlalu bergantung pada Asia untuk pasokan barang-barang penting. Hubungan yang memburuk dengan China, yang menjadi mitra dagang utama negara ini, juga memperkuat alasan revitalisasi manufaktur.



"Kami membuat banyak hal di Australia, dan melakukannya dengan baik. Kita perlu terus melakukan sesuatu di Australia, dan berdasarkan rencana, kami akan melakukannya," kata Morrison dalam pidatonya di Canberra pada Kamis (1/10/2020), saat ia menguraikan rencana untuk membelanjakan pada manufaktur lebih dari satu dekade.

Menurut laporan Reuters, lima hari sebelum anggaran federal, Morrison menggunakan pidatonya untuk menjanjikan pendanaan dan dukungan bagi bisnis Australia di bidang sumber daya dan mineral, makanan dan minuman, produk medis, daur ulang, energi bersih, dan luar angkasa, serta pertahanan.



Perusahaan yang ingin mendapatkan dana hibah antara AU$ 100.000 (Rp 1 miliar) dan AU$ 1 juta (Rp 10 miliar) harus memenuhi syarat terlebih dahulu. Mereka juga akan diminta untuk mencocokkan dana pemerintah dengan rasio tiga banding satu.

"Lama berlalu adalah hari-hari untuk mencoba bersaing dengan ekonomi manufaktur berbiaya rendah yang padat karya. Lenyap juga segala pretensi proteksionisme sebagai strategi yang layak untuk manufaktur domestik," kata Morrison.

Australia, menurut Morrison, memiliki potensi dan ruang untuk memperluas manufaktur. Pada tahun 2019, manufaktur menyumbang 5% dari produk domestik bruto Australia, dibandingkan sekitar 25% pada tahun 1960.

Dengan data tersebut, Australia seharusnya menghasilkan sekitar 15-20% dari PDB, kata Andrew Liveris, mantan kepala raksasa industri AS Dow Chemicals yang kembali ke negara asalnya untuk bergabung dengan gugus tugas penasihat manufaktur Morrison.

Ekonomi Australia senilai AU$ 2 triliun menyusut 7% dalam tiga bulan yang berakhir Juni akibat wabah corona mengganggu aktivitas bisnis yang berakhir lumpuh. Jumlah ini menjadi yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada tahun 1959.

Australia mulai merinci rencana pemulihan ekonomi setelah memperlambat wabah. Baru-baru pemerintah menguraikan strategi untuk meningkatkan pasokan gas, termasuk kemungkinan pembangkit listrik tenaga gas yang didanai negara, guna mendorong pemulihan ekonomi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Genderang Perang' di Pasifik, Begini Langkah Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular