Biden Diramal Gantikan Trump, Ngaruhnya Apa Buat Indonesia?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 September 2020 13:57
Presiden Donald Trump berbicara dalam konferensi pers di Portico Utara Gedung Putih, Washington, Senin (7/9/2020). (AP / Patrick Semansky)
Ilustrasi Gedung Putih (AP / Patrick Semansky)

Rencana Biden menaikkan tarif pajak bukan tanpa alasan. Pemerintah AS butuh banyak modal untuk membiayai program-program penciptaan lapangan kerja. Inilah yang menjadi fokus kedua dalam visi-misi ekonomi Biden, menciptakan jutaan lapangan kerja yang memberikan penghasilan layak.

"Untuk menuju ke arah sana, strategi awalnya adalah mengatasi pandemi. Kita tidak bisa menyelesaikan krisis di pasar tenaga kerja sebelum menyelesaikan krisis kesehatan. Trump mungkin lupa dengan Covid-19, tetapi Covid-19 tidak melupakan kita," tulis lama visi-misi Biden.

Sembari mengatasi krisis kesehatan, pemerintah akan menyalurkan berbagai bantuan kepada rumah tangga yang membutuhkan. Termasuk melanjutkan Bantuan Langsung Tuai (BLT) bagi rumah tangga korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Selepas pandemi berlalu, yang entah kapan, Biden berjanji akan memobilisasi industri manufaktur dan mematikan bahwa masa depan adalah made in the USA. Biden akan mengerahkan berbagai upaya untuk membawa rantai pasok (supply chain) industri ke tanah AS.

"Biden akan membangun hubungan antara industri dan usaha kecil untuk menciptakan jutaan lapangan kerja di sektor manufaktur dan teknologi," tulis laman visi-misi Biden.

AS adalah negara konsumen terbesar di dunia. Jika program Biden berhasil, dengan catatan dia terpilih, maka akan tersedia jutaan lapangan kerja yang menyokong daya beli masyarakat AS.

Industri AS belum bisa memenuhi seluruh permintaan dari warganya, sebagian masih harus didatangkan dari impor. Ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia, meningkatnya permintaan di AS adalah peluang untuk menggenjot kinerja ekspor.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular