Napas Pengusaha Makin Pandek, Saat PSBB Ketat Kian Panjang

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 September 2020 12:47
Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Restoran yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat hingga 11 Oktober mendatang bakal membawa dampak lebih negatif dari sisi ekonomi.

Salah satu yang paling terkena dampak adalah sektor kuliner, dimana saat ini restoran tidak bisa lagi membuka toko untuk pelayanan dine-in atau makan di tempat.

Pemilik Holycow! STEAKHOUSE by Chef Afit yakni Afit Dwi Putranto mengungkapkan bahwa nafas pengusaha sudah kian tipis. Kebijakan yang tidak bisa menyeimbangkan semua gal tanpa persiapan yang matang justru makin menghimpit dan memperburuk keadaan. Apalagi, modal awal untuk bertahan sudah banyak tergerus sejak Maret lalu.

"Paling paling ya, paling lama kita bisa bertahan cuma dua setengah sampai tiga bulan untuk memberikan gaji karyawan. Mungkin ya itu skenario terburuk yang harus kita lakukan. Setelah itu saya nggak tahu," kata Afit kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/9).

Namun, itu ditujukan kepada restoran miliknya. Saat ini, banyak pengusaha yang harus gulung tikar akibat kondisi yang kian tidak menentu. Bahkan, tidak sedikit mereka yang harus menyerah berasal dari restoran-restoran besar.

"Ini baru kondisi saya, yang mungkin cashflow kita cukup untuk bisa bertahan selama itu. Tapi banyak sekali teman-teman yang sudah engga bisa bertahan dan itu mungkin salah satunya juga grup-grup gede. Makin besar grup mereka, makin sulit untuk bisa melakukan perubahan kan," sebut Afit.

Ia mengungkapkan misalnya restoran kesulitan untuk merubah konsep dari dine-in untuk dijual lewat marketplace. Sebaliknya, jika menjual hanya melalui pembelian langsung di outlet, angka penjualan yang dihasilkan tidak bisa diharapkan.

"Karena misal konsep mereka itu kan konsep family resto, dine-in. menunya banyak. Mungkin kalau dinikmati di rumah tidak bisa. Jadi nggak hanya grup besar langsung bisa bertahan. Nggak otomatis. Grup gede bahkan udah berguguran, menutup outletnya di mall mall terutama," jelasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal Harus Tutup Jam 19.00, Pengusaha: Mending Tutup Sekalian!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular