Semester I, Bauran Energi Batu Bara Melesat, Gas Malah Turun

News - Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 September 2020 20:30
PT Bukit Asam/PTBA. doc PTBA Foto: PT Bukit Asam/PTBA. doc PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bauran energi batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik pada semester I mencapai 64,27%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 62,72%.

Namun di sisi lain, untuk serapan gas malah lebih rendah dibandingkan target yakni hanya 17,81% dari target seharusnya 21,82%.

Ini artinya, meski di tengah pandemi Covid-19, batu bara masih menjadi andalan bahan bakar pembangkit listrik di Tanah Air.

"Realisasi bauran energi untuk tenaga listrik hingga Juni 2020 masih didominasi oleh batu bara 64,27%," tutur Arifin dalam diskusi daring pada Rabu (23/09/2020).

Sementara untuk bauran energi lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM) menurutnya mencapai 3,75%, beda tipis dari target sebesar 3,95%. Untuk bauran energi baru terbarukan seperti air mencapai 8,04%, lebih tinggi dari target yang sebesar 6,23%, panas bumi 5,84% atau lebih tinggi dari target 4,94%, dan EBT lainnya sebesar 0,29% dari target 0,34%.

Bila dibandingkan target, terlihat porsi bauran EBT malah meningkat di saat pandemi Covid-19 ini.

Lebih lanjut Arifin mengatakan bahwa pemerintah memiliki rencana untuk melakukan penambahan smart grid. Smart grid merupakan sistem jaringan tenaga listrik yang dilengkapi dengan teknologi informasi dan teknologi komunikasi canggih sehingga penggunaan tenaga listrik bisa lebih efisien. Pemanfaatan sumber energi terbarukan memungkinkan partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik.

"Kita juga rencanakan penambahan smart grid dalam hal pemenuhan target bauran EBT dalam sistem tenaga listrik. Pemasangan smart grid telah diamanatkan Perpres 18 Tahun 2020 yang merupakan salah satu solusi yang harus diterapkan," jelasnya.

Menurutnya pengembangan smart grid di Pulau Jawa sudah diterapkan dengan sistem digital. Pengembangan smart grid juga dilakukan di luar Pulau Jawa. Beberapa lokasinya yakni Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid Lora, Smart Micro Grid Sumba Green Island.

"Tentu saja seluruh program ini akan terus berkelanjutan sehingga Indonesia bisa menghasilkan target elektrifikasi yang sempurna yang dapat dinikmati masyarakat," tuturnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Masih Pandemi, Konsumsi Energi RI 2021 Diprediksi Bakal Naik


(wia)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading