
Kasus Covid-19 di RI Melesat, Tapi Testing Masih Minim

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertambahan kasus positif harian Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan, hal ini karena jumlah tes yang masih di bawah target.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban mengatakan jumlah orang yang dites seharusnya bisa mencapai 30 ribu, bahkan mencapai 50 ribu pada pekan depan.
"Intinya kalau ketemu sebagian besar, itu nanti kemudian dikarantina, kemudian putus penularannya. Sekarang penularan di Jakarta lebih dari 12% dan Indonesia 15% Indonesia," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Dia mengatakan, saat RS Darurat Covid-19 dibuka untuk karantina, banyak yang akhirnya memutuskan untuk karantina mandiri. Hal ini membuktikan semakin banyak orang yang terinfeksi di luar sana.
"Kalau RS rujukan penuh, ya memang penuh, bukan bohong dan sebetulnya yang saya khawatir, penuh 1-2 jam pasien mencari rujukan dapat juga. Namun 1-2 bulan lagi bagaimana. Harus disiapkan sekarang," teganya.
Terkait jumlah tes, dalam pekan ini harus mencapai minimal 30 ribu test. Angka ini seharusnya terus meningkat dimana pada pekan depan menjadi 50 ribu test.
"Dan 2-3 minggu ke depan bahkan 100.000," pungkasnya.
Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah tes Covid di Indonesia memang terbilang kecil atau baru 10.760 per 1 juta penduduk. Total hingga saat ini baru 2,95 juta total tes yang sudah dilakukan.
Sementara itu, untuk Amerika Serikat (AS) yang juga mencatat kasus tinggi, tes yang dilakukan mencapai 298.423 per 1 juta penduduk. Di mana secara total tes yang dilakukan mencapai 98,9 juta.
Selanjutnya India, negara yang juga mencatat kasus tertinggi kedua di dunia mencapai 47.233 per 1 juta penduduk. Secara total India sudah melakukan tes sebanyak 65,32 juta.
WHO sendiri membuat standar test sebanyak 1/1000 dari jumlah penduduk setiap pekannya. DKI Jakarta menjadi satu-satunya provinsi yang telah melampaui standar WHO tersebut.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 7 Negara dengan Harga Test PCR Lebih Murah dari RI