
Jumlah Kasus Terus Naik, Beijing Fokus Uji Massal Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan penguncian wilayah alias lockdown yang diterapkan oleh Pemerintah China di Shanghai rupanya belum ampuh membendung lonjakan kasus Covid-19. Tercatat hingga hari Senin (2/5/2022), pihak berwenang melaporkan adanya 58 kasus baru Covid-19 di luar area karantina.
Oleh sebab itu, Beijing terus fokus melakukan pengujian massal jutaan warganya pada perayaaan libur Hari Buruh di China saat ini. Adapun, upaya pengendalian virus Corona yang dilakukan pemerintah China di Shanghai sebenarnya telah memicu kemarahan publik.
Hal tersebut menyusul dengan kebijakan lockdown yang membuat 25 juta penduduk di kota itu tidak bisa kemana-mana selama lebih dari sebulan. Beberapa warga dikurung di dalam kompleks perumahan berpagar, dan banyak yang berjuang untuk mengamankan kebutuhan sehari-hari.
Warga Shanghai sendiri sempat bernafas lega pada akhir pekan kemarin di tengah pemberitaan yang menyebut tidak ada kasus terkonfirmasi di luar area Karantina selama dua hari. Namun, tak berselang lama kabar buruk muncul pada Senin, dengan 58 kasus baru Covid-19 di luar area karantina.
Untuk diketahui, Virus corona pertama kali muncul di kota Wuhan, China pada akhir 2019 lalu dan selama dua tahun pihak berwenang berhasil mengendalikan sebagian besar wabah dengan cara penguncian wilayah.
Namun demikian, varian Omicron yang menyebar cepat telah menguji kebijakan "nol-Covid" China pada tahun ini. Terutama yang penting bagi Presiden Xi Jinping guna mengamankan masa kepemimpinannya untuk periode yang ketiga.
Kebijakan pembatasan yang dilakukan China sendiri dinilai terlihat aneh di tengah sejumlah negara di dunia melakukan pelonggaran bagi warganya. Bahkan terdapat negara yang telah mencabut kebijakan penguncian dan berupaya untuk hidup dengan Covid-19 meski infeksi menyebar.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Maroko Resmi Tolak Masuk Pelacong Asal China