
Makin Panas, China Keluarkan Serangan Baru Buat Balas AS

Jakarta, CNBC Indonesia - China memutuskan untuk lakukan pembatasan aktivitas diplomat AS yang bekerja di China daratan dan Hong Kong. Kebijakan pembatasan ini diambil sebagai balasan atas tindakan serupa yang dilakukan pada diplomat China di AS tahun lalu.
Seorang juru bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan aturan akan berlaku untuk diplomat senior dan semua personel lainnya di Kedutaan Besar Amerika di Beijing dan konsulat di seluruh China.
Jubir tersebut mengatakan jika China mendukung "pertukaran normal dan kerja sama antara semua sektor dari kedua negara" dan mengatakan pembatasan dapat dicabut jika AS mencabut tindakan yang diberlakukan Oktober lalu.
"Sekali lagi kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan mencabut pembatasan yang tidak masuk akal yang diberlakukan pada Kedutaan Besar China dan konsulat serta staf mereka. China akan membuat tanggapan timbal balik atas tindakan AS," ungkapnya sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional, Minggu, (12/09/2020).
Aturan AS mewajibkan diplomat China untuk melaporkan perjalanan dan pertemuan mereka, yang disebut sebagai upaya untuk mencegah campur tangan dalam komunitas China perantauan dan mahasiswa asing.
Washington juga mengeluh tentang kurangnya akses timbal balik ke media, dengan mengatakan diplomat China dapat menyampaikan pandangan mereka ke seluruh media AS sementara perwakilan Amerika dijauhi oleh media pemerintah China.
Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri memprotes penolakan surat kabar utama Partai Komunis People's Daily untuk menerbitkan opini dari Duta Besar Terry Branstad. Tulisan tersebut ditolak dengan alasan tidak memenuhi standar editorialnya.
Ketegangan dua negara ini atas perdagangan, teknologi, dan banyak masalah lainnya semakin meluas ke bidang diplomasi dan media, dengan AS memerintahkan penutupan Konsulat China di Houston pada bulan Juli. China menanggapi dengan memerintahkan penutupan Konsulat AS di kota barat daya Chengdu
AS juga membatasi jumlah warga negara China yang bekerja untuk media pemerintah di AS, yang menyebabkan pengusiran efektif 60 reporter, dan telah mengurangi lama visa untuk orang lain dari satu tahun menjadi tiga bulan.
Hal itu telah membawa tekanan baru pada media AS di China, dan Beijing telah menunda pembaruan kredensial untuk beberapa jurnalis mereka sambil menunggu tanggapan positif dari Washington.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menang Banyak, China Surpus Dagang Besar dengan AS di 2020