IHSG Susah Payah Nanjak 3 Bulan, PSBB Total Bikin Merana Lagi

Tri Putra, CNBC Indonesia
12 September 2020 11:30
Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan ini ditutup hancur lebur dan babak belur dengan koreksi 4,26% di level 5.016,71 dampak dari pemberlakuan kembali PSBB Total oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Keputusan Anies melenyapkan gain yang dikumpulkan IHSG selama 3 bulan terakhir. Selama 3 bulan terakhir kini IHSG masih merana dengan terkoreksi 1,06%. Sedangkan secara tahun berjalan IHSG masih terkoreksi 20,36% setelah sebelumnya 'hanya' tinggal terkoreksi 15,08% saja.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 4,6 triliun di pasar reguler pekan ini bahkan pada perdagangan terakhir pekan ini asing kabur gila-gilaan yakni Rp 2,12 triliun.

Saham yang paling banyak dilego asing pekan ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 1,9 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 860 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)dengan beli bersih sebesar Rp 89 miliar dan PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 20 miliar.

Motor utama penurunan IHSG pada pekan ini disponsori oleh kebijakan DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali memberlakukan PSBB Total di Ibu Kota.

Pada malam Rabu (9/9/20), Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan 'rem darurat' kembali ditarik. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota kembali diketatkan, tidak ada lagi PSBB Transisi. Mulai 14 September, warga Jakarta kembali disarankan untuk #dirumahaja.

"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," tegas Anies.

Apabila PSBB Total diberlakukan kembali efektif DKI Jakarta yang motor penggerak roda perekonomian Indonesia sebagai penyumbang PDB terbesar bagi Ibu Pertiwi akan kembali macet sehingga tentunya ini merupakan mimpi buruk bagi pasar modal.

Merespon berita tersebut sendiri pasar menghukum dengan kejatuhan IHSG sehari setelah pengumuman sebesar 5% dan menghapus kapitalisasi pasar hampir Rp 300 triliun.

Selanjutnya kabar mengejutkan yang datang dari pengembang vaksin Covid-19 AstraZeneca yang harus menghentikan uji klinis tahap akhir sampai waktu yang belum ditentukan juga membuat harga emas pesta pora.

Penghentian uji klinis kandidat vaksin virus corona yang diberi nama AZD1112 ini menyusul laporan dampak negatif parah dari uji klinis vaksin terhadap seorang peserta di Inggris.

Sebagai informasi kandidat vaksin AstraZeneca ini masuk uji klinis tahap III (akhir) mulai bulan lalu setelah hasil uji klinis tahap I dan II menunjukkan tanda-tanda menggembirakan.

Seperti diketahui, jika vaksin tak kunjung ditemukan maka virus corona akan semakin berlarut-larut dan perekonomian tak jelas kapan akan pulih sehingga investor akan enggan masuk ke asset beresiko seperti saham.

Selain itu tensi antara dua negara dengan perekonomian paling besar di dunia kembali panas. Meski ada perjanjian fase I damai dagang yang ditandatangani Januari, serangan baru terhadap komoditas China kini dilancarkan lagi oleh AS. Kali ini Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS akan memblokir impor kapas dan produk tomat dari wilayah Xinjiang di China barat.

Sementara itu bursa di kawasan Asia pekan ini mayoritas terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,35%, Nikkei di Jepang terapresiasi 1,37%sedangkan Indeks STI di Singapura turun 0,84%.

Sedangkan bursa acuan global Negeri Paman Sam juga babak belur.Indeks Nasdaq sepekan terakhir ambrol 4,06%, S&P500 anjlok 2,51% dan Dow Jones turun 1,66%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular