Round Up Sepekan

Bursa Saham Babak Belur, Harga Emas Mulai Mendaki

Tri Putra, CNBC Indonesia
12 September 2020 10:26
FILE PHOTO: Gold bullions are displayed at GoldSilver Central's office in Singapore June 19, 2017. Picture taken June 19, 2017.  REUTERS/Edgar Su/File Photo
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia pada perdagangan minggu ini berhasil terapresiasi sebesar 0,65% ke level 1.941,50/troy ons. Meskipun naik, emas spot kembali gagal naik ke level 2.000/troy ons yan sudah dinanti para pelaku pasar. Bursa saham acuan dunia Wall Street yang pekan kemarin merah merona menjadi salah satu pemicu kenaikan harga investasi lindung nilai ini.

Berikut tabel gerak emas di pasar spot dalam sepekan.

Seperti diketahui, emas merupakan aset aman (safe haven) sementara saham merupakan aset berisiko, sehingga pergerakan keduanya berlawan arah dalam jangka pendek karena apabila kondisi ekonomi tidak pasti orang enggan berinvestasi di saham dan mengalihkan dana mereka ke emas.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) yang "berdarah-darah" minggu ini membuat emas menanjak. Aksi ambil untung yang terjadi di sektor teknologi memicu kejatuhan bursa dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tersebut. Indeks Nasdaq  sepekan terakhir ambrol 4,06%, S&P500 anjlok 2,51% dan Dow Jones turun 1,66%.

Selanjutnya kabar mengejutkan yang datang dari pengembang vaksin Covid-19 AstraZeneca yang harus menghentikan uji klinis tahap akhir sampai waktu yang belum ditentukan juga membuat harga emas pesta pora.

Penghentian uji klinis kandidat vaksin virus corona yang diberi nama AZD1112 ini menyusul laporan dampak negatif parah dari uji klinis vaksin terhadap seorang peserta di Inggris.

Sebagai informasi kandidat vaksin AstraZeneca ini masuk uji klinis tahap III (akhir) mulai bulan lalu setelah hasil uji klinis tahap I dan II menunjukkan tanda-tanda menggembirakan.

Seperti diketahui, jika vaksin tak kunjung ditemukan maka virus corona akan semakin berlarut-larut dan perekonomian tak jelas kapan akan pulih sehingga akan mengerek harga emas.

Selain itu tensi antara dua negara dengan perekonomian paling besar di dunia kembali panas. Meski ada perjanjian fase I damai dagang yang ditandatangani Januari, serangan baru terhadap komoditas China kini dilancarkan lagi oleh AS. Kali ini Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS akan memblokir impor kapas dan produk tomat dari wilayah Xinjiang di China barat.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rp 4,5 Juta/gram

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular