
Sabar Ya! Aturan Transportasi PSBB Total DKI Masih Dibahas

Jakarta, CNBC Indonesia - Aturan teknis mengenai penyelenggaraan transportasi di DKI Jakarta selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penuh mulai Senin, 14 September 2020 masih dibahas. Belum ada kejelasan mengenai pembatas terhadap angkutan umum.
"Saya belum bisa jawab karena sedang dalam pembahasan," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti, kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/9/20).
Hal senada diungkapkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, ia mengaku terus memonitor dampak PSBB DKI terhadap sektor penerbangan, termasuk di aspek kebijakannya.
"Sejauh ini belum ada dampak, kami terus monitor," kata Novie Riyanto yang juga mantan Direktur Utama AirNav Indonesia ini kepada CNBC Indonesia.
CNBC Indonesia beberapa kali menghubungi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo namun belum mendapatkan tanggapan. Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi sempat berbicara mengenai penyelenggaraan ojek online (Ojol) yang juga masih dalam tahap pembahasan.
"Kalau saya masih memberlakukan SE 11 (Surat Edaran Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub No 11 Tahun 2020) saja. Intinya adalah saya sih akan meminta kepada pihak aplikator, itu kan di dalam SE saya ada bukan semacam kewajiban, tapi kemudian kita mendorong kepada pihak aplikator memasang perisai-perisai antara pengemudi dengan penumpang," ujar Budi Setiyadi.
Dia meminta agar pemasangan pembatas tersebut diperbanyak untuk Ojol yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, sejauh ini sudah ada Ojol yang memasang pembatas, namun masih ada yang belum memasang.
"Kemudian meminta juga pada saat nunggu-nunggu pengemudi jangan ramai-ramai. Kadang-kadang di suatu tempat pengemudi ramai kumpul-kumpul gitu," katanya.
"Saya mendorong aplikator mengajak kepada mitra-mitranya jangan kumpul-kumpul. Saat nunggu kan suka begitu, kumpul. Sama mendorong perisainya diperbanyak," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Angkut Penumpang, Ojol 'Nge-Gas' Kembali di Masa Transisi