DKI Mau PSBB Total, Pengusaha Hotel di Bali Ikut 'Meriang'
Jakarta, CNBC Indonesia - Efek rencana PSBB total tak hanya bikin ketar ketir pengusaha di DKI Jakarta dan sekitarnya tapi juga daerah lain. Pengusaha hotel di Bali misalnya, ikutan 'meriang' karena kebijakan PSBB total jilid II di DKI Jakarta yang rencananya akan berlaku 14 September 2020, diyakini bakal mengurangi kunjungan wisatawan domestik.
Ini menunjukkan posisi Jakarta sebagai pusat segala kegiatan ternyata memang sentral bagi kegiatan bisnis daerah lainnya.
Wisatawan mancanegara yang selama ini diharapkan mendongkrak geliat pariwisata di Bali, dipastikan batal masuk karena pemerintah pusat hingga kini belum mengizinkan penerbangan dari luar negeri masuk ke Indonesia. Di sisi lain pasar wisatawan domestik, termasuk dari Jakarta dan sekitarnya bakal kena dampak bila PSBB berlaku.
"(Mulanya) Kita tetap upayakan dibuka untuk mancanegara. Termasuk ke DPR RI yakni komisi 10. Ada petisi agar Pak Jokowi melihat kembali kebijakannya, kalau bisa Bali saja yang buka dengan internasional marketnya. Tapi nyatanya sekarang malah outbreak," kata Kata Ketua DPP IHGMA Bali I Made Ramia Adnyana kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/9).
Mulanya, pengusaha sudah menyusun rencana bahwa hari ini, Jumat (11/9) wisatawan mancanegara masuk di tahap 3 pembukaan pariwasata Bali. Sebelumnya sudah dibuka tahap 1 untuk lokal dan tahap 2 untuk domestik.
Namun, setelah peluang untuk menggarap pasar dari turis mancanegara hangus, maka pasar domestik yang diharapkan. DKI Jakarta menjadi tulang punggung karena sebagian besar wisatawan berasal dari Ibu kota juga kini bakal tak bisa diharapkan karena ada PSBB.
"Kita sekarang andalkan domestik market saja. Lebih dari 50% dari Jakarta, bahkan bisa 70-80%. Ini bisa hilang. Makanya kita mempertimbangkan apa kita tutup lagi atau gimana?(karena ada PSBB DKI)?" kata Ramia.
Pertimbangan untuk menutup kembali operasional karena ia memperkirakan adanya PSBB DKI bakal berdampak besar terhadap kedatangan wisatawan ke Bali. Apalagi, wisatawan DKI menjadi yang paling diharapkan untuk datang, daerah lain belum bisa diandalkan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Tak Jadi Tarik Rem Darurat, Pengusaha Happy Bukan Main
