Anies PSBB Total DKI, Semua Rencana Bisnis Jadi Berantakan

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai 14 September 2020 dipastikan berdampak pada dunia usaha. Salah satu yang paling terasa adalah rencana bisnis dan pemasaran di tengah pandemi covid-19 jadi buyar.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengaku 'lemas' dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan PSBB total lagi. Ia memperkirakan akan sangat berat bagi bisnis untuk bisa bangkit lagi, karena dampak PSBBÂ sebelumnya masih terasa.
"Ya kita lemes, kok gitu sih, bangun bisnis lagi susah loh. Kalau buka lagi tenant, buka saja sudah setengah mati," kata Ridwan kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/9).
Ia mengatakan semenjak pengumuman oleh Anies soal rencana PSBB, banyak anggotanya mengeluh. Salah satunya soal rencana-rencana bisnis dan promosi yang harus pupus. Ia mencontohkan banyak tenant yang harus menunda rencana promosi hingga diskon, bahkan ada pengusaha yang sudah melakukan pelatihan pekerja tiba-tiba harus tutup usahanya.
"Sudah ada rencana, promosi, bagaimana penjualan sepi, supaya ramai, sudah bikin materi di vendor, tiba-tiba ada kejadian ini (PSBB lagi), apa nggak rugi tuh, vendor rugi," katanya.
PSSB total rencananya berlaku mulai 14 September 2020, selain kegiatan perkantoran ditiadakan juga semua kegiatan yang berkaitan kerumunan hingga tempat hiburan ditutup.
Saat PSBB total berlaku, maka bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Seluruh tempat kegiatan usaha non esensial harus tutup dan melaksanakan mekanisme WFH secara penuh. Hanya ada 11 bidang usaha esensial yang boleh tetap berjalan
Seluruh tempat ibadah ditutup dengan penyesuaian (terbatas pada komunitas lokal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat
Selain itu, seluruh tempat hiburan harus tutup. Seluruh usaha makanan hanya menerima pesanan untuk dibawa pulang/ diantar.
Seluruh kegiatan publik dan kegiatan kemasyarakatan harus ditunda. Tidak boleh ada kerumunan sama sekali di lingkungan publik.
Transportasi publik kembali dibatasi dengan ketat dan jam operasionalnya. Ganjil genap untuk sementara ditiadakan
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Resto Teriak, PSBB Diperpanjang Ibarat Tinju 2X KO