Internasional

AS Rusuh & Bakar-bakar Lagi, 50 Orang Ditangkap

sef, CNBC Indonesia
07 September 2020 06:17
Police officers pass a fire lit by protesters on Saturday, Sept. 5, 2020, in Portland, Ore. Hundreds of people gathered for rallies and marches against police violence and racial injustice Saturday night in Portland, Oregon, as often violent nightly demonstrations that have happened for 100 days since George Floyd was killed showed no signs of ceasing. (AP Photo/Noah Berger)
Foto: Demo Anti-Rasisme di Portand ricuh (AP/Noah Berger)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali dilanda kerusuhan. Bahkan polisi di wilayah Portland, Oregon, menangkap 50 orang pascademonstrasi berubah menjadi bentrok dan pembakaran, Sabtu (5/9/2020) malam waktu setempat.

Dilansir CNN International, peristiwa itu terkait protes hari ke-100 kematian George Floyd. Ia adalah warga kulit hitam yang tewas di tangan polisi Mei lalu, di mana kematiannya menimbulkan demo anti diskriminasi pada warga kulit hitam AS.



Demo berlangsung pukul 21.00 di Ventura Park. Bukan hanya meneriakkan yel-yel, massa juga melakukan pembakaran di jalan. 

Situasi makin panas saat beberapa orang melemparkan bom api ke petugas. Sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit akibat hal tersebut.

Police officers pass a fire lit by protesters on Saturday, Sept. 5, 2020, in Portland, Ore. Hundreds of people gathered for rallies and marches against police violence and racial injustice Saturday night in Portland, Oregon, as often violent nightly demonstrations that have happened for 100 days since George Floyd was killed showed no signs of ceasing. (AP Photo/Noah Berger)Foto: Demo Anti-Rasisme di Portand ricuh (AP/Noah Berger)
Police officers pass a fire lit by protesters on Saturday, Sept. 5, 2020, in Portland, Ore. Hundreds of people gathered for rallies and marches against police violence and racial injustice Saturday night in Portland, Oregon, as often violent nightly demonstrations that have happened for 100 days since George Floyd was killed showed no signs of ceasing. (AP Photo/Noah Berger)



"Jelas bahwa massa bukanlah protes damai," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Penggunaan bom api, kata polisi, sangat ekstrim dan berbahaya bagi keselamatan. Bukan cuma itu, demonstran juga dikabarkan melemparkan benda dari ketapel untuk melukai polisi.

"Beberapa petugas dihantam batu, kepala, lengan, bahu dan kaki," ujar polisi lagi.



Petugas kemudian menggunakan gas air mata dan amunisi pengendali massa lainnya. Beberapa pendemo yang ditangkap juga membawa belati dan pisau.

Kondisi sejumlah kota di negara bagian AS memang 'panas' sejak dua pekan lalu. Penembakan yang kembali dilakukan polisi ke warga kulit hitam bernama Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin, memicu amarah.

Warga Kenosha yang melihat penembakan dari video turun ke jalan dan berdemo. Saat protes terjadi di hari ke-2, seorang remaja 17 tahun menembak dua orang hingga tewas dan melukai satu lainnya.

Demo berujung maut juga terjadi di Portland pekan lalu. Seorang pendukung kelompok sayap kanan ditembak dan dibunuh, kala bentrok massa pendukung Presiden AS Donald Trump dengan kelompok sayap kiri.

Sementara tu Jacob Blake yang telah sadar dari masa kritis memberi pengakuan kemarin. Dikutip dari Reuters, ia mengabarkan kondisinya.

"Sungguh menyakitkan untuk bernapas, sakit untuk tidur, sakit untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain, menyakitkan untuk makan," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kematiannya Picu Demo, George Floyd Ternyata Positif Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular