RI Masih Belum Ramah Investor Asing, Ini Buktinya

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 September 2020 17:55
Penyerahan Banpres Produktif Usaha Mikro, Istana Kepresidenan Yogyakarta, 28 Augustus 2020. (Tangkapan layar youtube Setpres RI)
Foto: Penyerahan Banpres Produktif Usaha Mikro, Istana Kepresidenan Yogyakarta, 28 Augustus 2020. (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Dunia, masalah utama yang jadi penghambat aliran masuk FDI adalah perolehan izin. Untuk masalah ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara berkembang lainnya.

Lomit

Masalah kedua yang paling diresahkan oleh investor dalam menanamkan modalnya ke Indonesia adalah harga teknologi dan produk hingga leluasa untuk berinvestasi selain yang sudah disebutkan sebelumnya seperti kebijakan yang tumbang tindih hingga birokrasi yang berbelit-belit.

"Memang, risiko politik dan ketidakpastian peraturan tetap menjadi masalah kritis bagi investor. Dalam Survei GIC 2019, lebih dari 90 persen responden di Indonesia menganggap perlindungan investasi terhadap risiko politik sebagai "penting" atau "sangat penting" tulis Bank Dunia dalam laporannya.

Sejatinya Indonesia memang perlu berbenah dalam banyak hal untuk menggaet investor guna menggenjot ekonomi domestik. Dalam hal pembuatan kebijakan para regulator tentunya harus memformulasikannya secara berimbang dan mengedepankan national interest di atas kepentingan kelompok atau golongan tertentu. 

Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 seperti ini sebenarnya ada peluang bagi Indonesia untuk menggaet investor terutama bagi pabrikan yang mau relokasi dari China untuk membangun rantai pasok yang lebih resilien ke depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular