
Larang WNI Masuk Malaysia, PM Muhyiddin Dapat Rapor Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana MenteriĀ Malaysia Muhyiddin Yassin mendapatkan nilai rapor tinggi dari para pemilih. Ini terungkap dalam jajak pendapat yang diterbitkan lembaga independen Merdeka Center, Rabu (2/9/2020).
Di mana ia dinilai soal penanganan terhadap wabah corona (Covid-19) dan representasi mayoritas etnis Melayu. Sebanyak 93% responden menyetujui penanganan Covid-19 yang dilakukannya dan mengapresiasi bantuan ke masyarakat dalam mengelola ekonomi selama krisis.
Direktur Eksekutif Pusat Merdeka Ibrahim Suffian mengatakan pemilih Melayu menunjukkan preferensi yang kuat untuk pengelolaan pandemi oleh pemerintah. Hasil jejak pendapat memberi dukungan pada koalisi partai politik Melayu.
Dikutip dari Reuters, hasil ini berbeda dari jajak pendapat yang dilakukan tahun lalu saat PM Mahathir Mohamad berkuasa. Dukungannya jatuh karena politik Malaysia memengaruhi ekonomi.
Etnis melayu menyumbang 60% dari populasi Malaysia atau sekitar 32 juta orang. Sisanya, sebagian besar dari etnis Tionghoa dan etnis minoritas India.
Muhyiddin, yang memimpin Partai Bersatu, mengamankan jabatan perdana menteri yang dengan dukungan dua partai terbesar. Yakni Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Pan-Malaysia.
Namun, ia memegang mayoritas yang tipis di parlemen. Pada bulan Juli, UMNO, yang membentuk blok terbesar dalam pemerintahan Muhyiddin, menarik diri dari aliansi politik perdana menteri, meskipun partai tersebut mengatakan akan terus mendukung pemerintah di parlemen.
Sementara itu, salah satu langkah terbaru Malaysia untuk menekan laju penyebaran corona adalah melarang warga negara Indonesia (WNI) masuk ke negeri itu. Hal ini diumumkan pejabat senior Malaysia, Menteri Pertahanan, Ismail Sabri, Selasa (1/9/2020).
Bukan hanya WNI, blokir juga berlaku untuk warga India dan Filipina. Ditulis Malay Mail, pembatasan ini akan berlaku bagi penduduk tetap, pemegang izin masuk 'Malaysia My Second Home', ekspatriat, pemegang visa pasangan dan pelajar.
"Keputusan itu diambil atas saran dari kementerian kesehatan untuk memastikan Covid-19 ada di negara itu," katanya saat konferensi pers.
Malaysia memang melarang turis asing masuk sejak Maret. Muhyiddin Yassin memperpanjang aturan pembatasan sosial hingga akhir tahun karena penyebaran Covid-19 yang masih marak di seluruh dunia.
Malaysia kini mencatat ada total 9.354 warga terinfeksi. Di mana angka kematian adalah 128 dan yang sembuh 9.075.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Panas, Pemerintahan PM Muhyiddin Masih 'Terancam'?
