
Seram, Korban Jiwa Akibat Corona di RI Terbanyak Se-ASEAN!

Lonjakan kasus di Indonesia tidak lepas dari rantai penularan yang belum terputus. Ini bisa dilihat dari data tingkat reproduksi (Rt) virus corona. Jika Rt lebih dari 1, maka artinya seorang pasien positif corona masih bisa menulari orang lain.
Apesnya, sebagian provinsi punya Rt lebih dari 1. Mengutip catatan Bonza per 2 September pukul 00:17 WIB, hanya 11 dari 34 provinsi yang memiliki Rt kurang dari 1.
Rata-rata Rt di seluruh provinsi pada 2 September adalah 1,03. Naik dibandingkan sepekan sebelumnya yaitu 1,02. Dua pekan lalu, Rt sudah berada di bawah 1 (tepatnya 0,99) tetapi kemudian naik lagi.
Mengapa wabah virus corona di Tanah Air menjadi kian beringas? Sepertinya ada hubungannya dengan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Berdasarkan survei YouGov, kepatuhan warga +62 terhadap protokol kesehatan masih di bawah para tetangganya. Misalnya dalam hal memakai masker.
Survei pada 17 Agustus menghasilkan data 82% orang Indonesia mengakui memakai masker saat berada di tempat umum. Angka 82% memang terlihat besar, tetapi kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand (83%), Filipina (86%), dan Malaysia (91%).
Selain itu, kepatuhan dalam hal memakai masker di Indonesia juga berada dalam tren turun. Pada 20 Juli, survei serupa menunjukkan responden yang mengaku menggunakan masker masih 85%.
Selain itu, ada kemungkinan terjadi kerumunan di sejumlah tempat umum di Indonesia. Misalnya di tepat kerja, pada 21 Agustus jumlah orang yang datang adalah 30% di bawah normal. Lebih banyak ketimbang 14 April yaitu 36% di bawah hari biasa.
Lokasi yang paling mencolok adalah tempat penjualan kebutuhan sehari-hari (groceries) dan toko obat. Jika pada 14 April jumlah pengujung yang datang masih 21 di bawah normal, maka pada 21 Agustus sudah sama seperti hari biasa.
![]() |
Pagebluk virus corona itu nyata. Setiap hari ribuan orang jatuh sakit dan korban jiwa terus bertambah.
Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus selalu mawas diri. Risiko tertular virus corona bisa terjadi kapan dan di mana saja.
Namun risiko itu bisa ditekan jika kita mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan, itu saja kuncinya. Kalau dijalankan dengan murni dan konsekuen, maka ada harapan rantai penularan dapat diputus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]