Maaf Pak Anies, Tak Ada Hubungannya Bioskop dengan Imunitas

dob, CNBC Indonesia
27 August 2020 13:10
Ilustrasi bioskop di Beijing sudah mulai dibuka. AP/Mark Schiefelbein
Foto: Ilustrasi bioskop di Beijing sudah mulai dibuka. AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengizinkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka bioskop di tengah pandemi, meski dengan persyaratan ketat.

Bahkan menurut Ketua Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bioskop memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam hiburan masyarakat. Sebab, imunitas masyarakat bisa meningkat seiring kebahagiaan saat menonton film di bioskop.

"Di sisi lain ada beberapa aspek dari sisi kesehatan yang perlu diperhatikan dalam membuka bioskop di Indonesia. Dalam pembukaan aktivitas sosial ekonomi perlu melalui proses yang cukup panjang," kata Wiku dalam siaran resminya, Rabu (26/08/2020).

Namun benarkah menonton bioskop dapat meningkatkan imunitas, Dewan Pakar IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) Hermawan Saputra mengatakan menyayangkan hal tersebut dikatakan oleh ahli kesehatan masyarakat. Memang di luar negeri sudah ada bioskop yang bisa disaksikan dari dalam mobil dengan jarak tertentu.

"Tapi dari sisi kesehatan dibukanya bioskop tidak ada pengaruh imunitas, malahan ada ada potensi transmisi. Karena seberapa ketat screeningnya tidak akan mampu menyaring, karena kasus saat ini kebanyakan OTG," kata Hermawan kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/08/2020).

"Kalau pernyataan itu keluar dari mulut pejabat mungkin tujuannya menggerakan ekonomi, tetapi kalau dari Pakar Ahli Kesehatan Masyarakat maka itu tidak berdasar. Bioskop memang sarana hiburan tetapi mengaitkan menonton bioskop dengan meningkatkan imunitas prematur dan tidak berdasar," tambahnya.

Dia menilai membuka bioskop risikonya lebih besar dibandingkan perkantoran. Perkantoran yang memiliki protokol kesehatan yang ketat dan lebih mudah diatur, kemudian dilakukan pergantian sirkulasi udara, masih ada klaster yang muncul di perkantoran. Hal bisa terjadi di bioskop dengan jadwal film yang panjang dan berdekatan dan perkumpulan orang yang bisa memudahkan penularan.

"Walau ada jaga jarak pake masker itu tetap saja tidak mampu mencegah Covid-19 karena virus corona ini senang pada area tertutup kemungkinan ada transmisi aerosol. Jika satu saja Orang Tanpa Gejala (OTG) lolos, maka menyebabkan penularan masif," kata Hermawan.

Menurutnya bioskop tidak bisa dibuka di kuartal 3 ini karena kasus yang masih tinggi, kecuali ada langkah maju dan drastis. Dia mengharapkan pemerintah harus mampu melewati masa kritis agar waktunya bisa terukur dan perlambatan kasus yang signifikan.

"Kita masih berselancar di first wave kita membayangkan 2-3 kalau sudah terjadi perlambatan tapi angka insindesi semakin meningkat yang terjadi sekarang adalah silent movement pergerakan luar biasa terbuka dan silent transmision," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IAKMI: Tidak Ada Relevansi Pembukaan Bioskop Dengan Imunitas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular