Bioskop Boleh Buka, Harga Saham Mal Kurang Semangat

Tri Putra, CNBC Indonesia
27 August 2020 12:19
Senayan City (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Senayan City (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham mal pada perdagangan sesi pertama Kamis (27/8/20) masih kurang bersemangat meski ada kabar bahwa bioskop akan segera diijinkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dibuka dalam waktu dekat.

Sentimen ini tentunya direspons positif oleh para pelaku pasar karena pusat perbelanjaan alias mal notabene diuntungkan dengan dibukanya kembali bioskop, yang tentunya dapat meningkatkan pengunjung mal apabila bioskop dapat kembali beroperasi

Berikut gerak saham mal pada perdagangan sesi pertama hari ini.

Terpantau saham mal yang dipantau berhasil melesat pada perdagangan hari ini dan hanya berberapa yang terpantau melemah tipis.

Kenaikan saham mal hari ini dipimpin oleh PT Agung Podooro Land Tbk (APLN). Emiten pemilik mal Central Park dan Neo Soho ini berhasil terbang tinggi 6,9% ke level Rp 124/unit.

Sementara itu pelemahan terkuat terjadi di saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Emiten pengelola mal Kota Kasablanka dan Gandaria City ini terpaksa terkoreksi 1,42% ke level harga Rp 416/unit.

Akan tetapi ada hal yang menarik setelah DKI 1 mengijinkan bioskop untuk kembali dibuka. Saham rumah produksi film PT MD Pictures Tbk (FILM) kembali melanjutkan reli setelah harga sahamnya berhasil melesat 15,18% ke angka Rp 220/unit di tengah merahnya IHSG, setelah kemarin harga FILM sudah terbang sebesar 10,40%.

Diketahui selain memproduksi sinetron, FILM juga merambah dunia layar lebar dan sudah mempersiapkan film layar lebar yang siap tayang ketika bioskop dibuka seperti film KKN di Desa Penari.

Sebelumnya, muncul kabar bahwa Anies Baswedan menyebutkan bioskop akan dibuka dalam waktu dekat. Pembukaan biskop itu akan diawasi secara ketat ke depannya. Meski demikian, dia belum menyampaikan tanggal pasti pembukaan bioskop di DKI Jakarta.

"Pertama kita akan menyiapkan regulasi secara lengkap, dan regulasi itu memasukkan semua unsur yang tadi disampaikan Prof Wiku. Pertama soal kualifikasi siapa saja yang bisa ikut menonton di biskop, kedua soal pemesanan tiket yang semua harus dilakukan secara online, dan tidak ada pembelian tiket di lokasi," kata Anies seperti dikutip dari Detik dalam tayangan yang disiarkan langsung di YouTube BNPB, Rabu (26/8/2020). 

"Kemudian juga tentang masker, filtrasi udara, lalu pembersihan secara teratur, kemudian juga pengaturan tempat duduk di dalam bioskop, dan kewajiban untuk mentaati prinsip 3 M untuk para karyawan dan proses menuju dan keluar dari lokasi," lanjut Anies.

Anies mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan para pelaku industri. Mereka, kata Anies, juga telah bersiap diri dalam penerapan protokol kesehatan jika biskop kembali dibuka.

"Jadi satu regulasi, kedua adalah pengaturan dengan apa para pelaku industri. Pembicaraan sudah berlangsung dan para pelaku juga sudah dalam posisi bersiap-siap karena selama beberapa waktu ini terutama sejak bulan Juni sesudah DKI memasuki masa transisi, para pelaku di sektor ini sudah berkomunikasi dekat untuk membahas tentang persiapannya," ujarnya.

"Jadi kesimpulan pertemuan tadi adalah dalam waktu dekat ini, kegiatan bioskop di Jakarta akan kembali dibuka dan protokol kesehatan akan ditegakkan lewat adanya regulasi yang detail, adanya pengawasan ketat, sehingga pelaku industri memberikan jasa tanpa memberikan risiko yang besar. Dan bagi masyarakat juga ketika berkegiatan mereka akan bisa merasa aman," tutur Anies.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular