Ungkapan 'Jangan Menyerah' Sri Mulyani & Keniscayaan Resesi

Herdaru P, CNBC Indonesia
27 August 2020 10:19
ekspor
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 akan berada di zona negatif.

Ekonom INDEF Didik J. Rachbini menjelaskan soal keyakinannya itu, kalau Indonesia sudah pasti akan resesi. Menurut Didik, hal tersebut bisa dilihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020, yang jauh dari ekspetasi yang diperkirakan.

"INDEF tidak menduga sampai di minus 5,32%, ini di luar dugaan. Saya yakin kuartal III masuk resesi dan IV masuk lebih jauh lagi apabila penanganan seperti ini," jelas Didik.

Peran pemerintah dinilai tidak membantu, karena dari 17 lapangan usaha yang mendorong perekonomian, hampir semuanya merosot dan tumbuh minus. Bahkan sektor yang paling naik seperti informasi dan telekomunikasi tidak sebesar yang diharapkan.

Ditambah, dengan lambatnya penyaluran bantuan yang sudah disusun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang menurut Didik tidak akan memberikan hasil yang maksimal terhadap perekonomian.

"Ternyata fungsi pemerintah menahan pertumbuhan minus ini tidak berjalan, justru pemerintah menjadi sumber kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negatif," jelasnya.

Ekonom INDEF Tauhid Ahmad memiliki pandangan serupa. Menurutnya, perekonomian Indonesia di kuartal III akan kembali minus jika pemerintah tidak kerja cepat, terutama dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin.
"Kalau kuartal III minus maka akan resesi dan jika berlanjut kuartal IV minus maka perekonomian akan depresi," tegasnya.

(dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular