
Covid Meledak, RI Batal Keluar Dari Resesi Bu Sri Mulyani?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara mengenai virus corona varian baru yang sudah masuk ke Indonesia di tengah perekonomian yang mencoba untuk bangkit dari resesi.
Kondisi ini, kata Sri Mulyani perlu diwaspadai karena lebih mudah tertular dibandingkan virus Covid-19 ini. Menurutnya, bahkan tidak hanya satu varian baru yang muncul di Indonesia, tapi ada banyak jenis sehingga perlu diwaspadai.
"Munculnya varian baru yang sudah masuk ke Indonesia, karakternya mudah sekali menular dan tentu ini tidak hanya satu varian ada dari India, South Africa dan kita akan perlu terus tingkatkan kewaspadaan," ujarnya dalam webinar BPK RI, Selasa (15/6/2021).
Ia menyatakan, salah satu langkah untuk mengantisipasi semakin luas penyebaran virus baru ini maka percepatan proses vaksinasi dinilai menjadi sangat penting. Sebab, saat ini tingkat vaksinasi di Indonesia masih sangat rendah.
"Akses kecepatan vaksinasi yang tidak merata dalam negara kita perlu kita lakukan strategi, agar vaksinasinya semakin cepat," kata dia.
Sri Mulyani masih optimis ekonomi bisa tumbuh positif pada kuartal II-2021 dengan perkiraan sekitar 7-8%. Sementara untuk keseluruhan tahun sebesar 5% dengan catatan tidak ada kebijakan pembatasan mobilitas sangat ketat alias lockdown.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, percepatan vaksinasi sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden bahkan memberikan arahan agar vaksinasi di bulan depan bisa dicapai sebanyak 1 juta dosis per bulan. Begitu juga di bulan berikutnya yang bisa dipercepat.
"Bapak Presiden kemarin dalam rapat memberikan penugasan bahwa target 1 juta dicapai di bulan Juli, dimana di bulan Juli 600 ribu dilakukan oleh Dinkes dan Kemenkes, 400 ribu dilakukan oleh TNI dan Polri. Kita harap di Juli nanti angka 1 juta per hari bisa dilakukan, karena tidak lain penganan Covid ini adalah percepat vaksinasi," jelasnya.
Percepatan vaksinasi ini akan didukung dengan implementasi PPKM Mikro yang diperpanjang mulai 15-28 Juni ini di 34 provinsi RI. Diharapkan dengan pengetatan PPKM dan percepatan vaksinasi ini bisa terus mendorong pemulihan ekonomi di tahun ini.
"Perbaikan penanganan Covid ini diharapkan dapat memberikan efek ke ekonomi dan perbaikan diharapkan terus terjadi di 2021, sehingga momentum positif yang sudah terjadi terus berlanjut," tegasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia