Kementerian ESDM Uji Ketahanan 1.000 Jam B40

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
27 August 2020 10:33
Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan kajian terhadap Biodiesel 40% (B40) untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin diesel. Penelitian ini meneruskan keberhasilan penerapan Biodiesel 30% (B30) sejak 1 Januari 2020 lalu.

Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) terhadap dua formulasi B40. Formulasi pertama adalah B40, yakni campuran 60% solar dengan 40% Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Formulasi kedua adalah campuran 60% solar dengan 30% FAME dan 10% Distillated Fatty Acid Methyl Esther (DPME).

Dadan menargetkan kajian penerapan B40 akan selesai pada akhir 2020. Namun demikian, menurutnya Balitbang untuk sementara tidak akan melakukan uji jalan B40 seperti yang dilakukan pada kajian penerapan B30, dikarenakan pandemi Covid-19.

"(Kajian) akan selesai di akhir tahun, mungkin November kami mulai melakukan analisis lengkap dari semua. Untuk sementara kami tidak akan melakukan uji jalan di jalan raya. Kan agak sulit ya kami akan memulai, agak takut keluar. Jadi kami mencari cara lain bagaimana ini tetap bisa berjalan," ujar Dadan seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM, Rabu (27/08/2020).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Pengkajian B40 Sylvia Ayu Bethari menjelaskan bahwa kajian penerapan B40 ini telah sampai pada tahap uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Lemigas.

"Metode uji ketahanan yang kami gunakan sudah mendapat persetujuan bersama dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Ikabi (Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia). Saat ini yang sedang dilakukan adalah uji ketahanan untuk dua engine, engine yang pertama menggunakan sample bahan bakar B40, sekarang sudah 370 jam. Sedangkan untuk engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10% sudah 615 jam," jelas Sylvia.

Sebelumnya, Balitbang ESDM juga telah melakukan serangkaian kegiatan untuk menguji B40 ini, yakni uji karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40. Selain itu telah dilakukan pula evaluasi terhadap karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40, hingga didapatkan dua formulasi yang akan diuji lebih jauh, yakni uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas.

Setelah uji ketahanan 1.000 jam selesai, tim Kajian B40 akan melakukan persiapan dan pelaksanaan uji presipitasi dan stabilitas penyimpanan. Usai seluruh tahapan kegiatan uji selesai, Sylvia mengatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi terkait hasil kajian penerapan B40 ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi Covid-19, Apa Kabar Program Biodiesel RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular