
Kejebak Skandal, Trump Disebut Manipulasi Aset Buat Ngutang

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaksa Agung negara bagian New York (NYAG) sedang menyelidiki apakah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Organisasi Trump (the Trump Organization) telah memanipulasi nilai asetnya untuk mendapatkan pinjaman dan mendapatkan manfaat ekonomi dan pajak.
Pengungkapan itu dibuat dalam pengajuan pada hari Senin (24/8/2020) kepada pengadilan negara bagian New York di Manhattan. Jaksa Agung di pengadilan itu, Letitia James, telah menuntut agar the Trump Organization, Eric Trump dan pihak lainnya menjawab panggilan dari kantornya.
Eric Trump merupakan putra Trump sekaligus wakil presiden eksekutif organisasi itu. James menyebut Eric tidak kooperatif dalam penyelidikan sipil tersebut.
"Panggilan pengadilan dikeluarkan sebagai bagian dari penyelidikan sipil rahasia yang sedang berlangsung terhadap potensi penipuan atau ilegalitas," kata James, yang menambahkan bahwa belum ada keputusan yang membuktikan adanya pelanggaran hukum.
Alan Garten, kepala pejabat hukum untuk the Trump Organization, mengatakan yakin mereka tidak melakukan pelanggaran apapun. Ia juga menyebut apa yang dilakukan NYAG sengaja melecehkan Trump menjelang pemilihan presiden November mendatang.
"The Trump Organization tidak melakukan kesalahan apapun," kata Garten, mengutip Reuters. "Pelecehan berkelanjutan NYAG terhadap perusahaan saat kami mendekati pemilihan (dan mengajukan mosi ini pada hari pertama Konvensi Nasional Partai Republik) sekali lagi menegaskan bahwa penyelidikan ini adalah tentang politik."
Menurut pernyataannya, James memulai penyelidikannya atas aset Trump setelah mantan pengacara pribadi Presiden Trump, Michael Cohen bersaksi di hadapan Kongres. Cohen mengatakan bahwa ada sejumlah peningkatan di nilai aset dalam laporan keuangan sang presiden. Langkah itu bertujuan untuk menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi, dan ada juga penurunan nilai aset lainnya untuk mengurangi pajak real estat.
"Eric Trump terlibat erat dalam satu atau lebih transaksi yang sedang ditinjau, dan tidak memiliki dasar yang masuk akal untuk menolak bersaksi sesuai dengan panggilan pengadilan." kata James.
Saat ini ada empat properti sedang diselidiki, di mana fokus khusus ditujukan pada properti seluas 85,8 hektar yang ada di utara Westchester County, utara Kota New York. Properti itu disebut Seven Springs Estate.
James juga mengatakan sedang memeriksa pengurangan pajak sebesar US$ 21,1 juta untuk Seven Springs di tahun 2015 dari sumbangan "kemudahan konservasi".
Properti lain yang sedang diselidiki termasuk 40 Wall Street di pusat kota Manhattan, Trump National Golf Club di Los Angeles, dan Trump International Hotel and Tower di Chicago.
James mengatakan properti terakhir, yang berdiri di atas Sungai Chicago, telah "dihilangkan" dari "Pernyataan Kondisi Keuangan" Donald Trump sejak 2009.
"Selama berbulan-bulan, the Trump Organization telah membuat klaim tak berdasar dalam upaya melindungi bukti dari penyelidikan yang sah atas transaksi keuangannya," kata jaksa yang merupakan anggota Demokrat itu.
"Mereka telah menghentikan, menahan dokumen, dan menginstruksikan saksi, termasuk Eric Trump, untuk menolak menjawab pertanyaan di bawah sumpah."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Digoyang Kasus Hukum Lagi, Terancam Pidana Penipuan