Internasional

Perang Dagang dengan Australia, China Blokade Anggur Impor

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 August 2020 18:38
topik batubara china australia konten
Foto: Ilustrasi perseteruan dagang antara China dan Australia (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara China dengan Australia semakin meningkat. Pada Selasa (18/8/2020), China meluncurkan penyelidikan anti-dumping pada impor anggur Negeri Kanguru. Langkah ini dipastikan akan membuat hubungan kedua mitra dagang itu menjadi semakin rumit.

Kementerian Perdagangan China menyatakan dalam sebuah pernyataan mereka akan menyelidiki praktek dumping importir Australia sepanjang 2019 atas permintaan Asosiasi Industri Anggur China.

Praktek dumping adalah ketika sebuah negara menjual barang di suatu negara dengan harga lebih murah daripada di dalam negeri.

Sebelumnya, ancaman untuk melakukan penyelidikan anti-dumping pada impor anggur Australia telah diungkapkan China pada bulan April. Di mana Duta Besar China untuk Australia memperingatkan bahwa pihaknya dapat mengambil tindakan itu segera.

"Publik China frustrasi, cemas dan kecewa dengan apa yang dilakukan Australia sekarang," kata Cheng Jingye kepada Australian Financial Review pada bulan April.

"Mungkin orang biasa akan berkata 'Mengapa kita harus minum anggur Australia? Makan daging sapi Australia?'"

Ekspor anggur Australia ke China mencapai rekor A$ 1,25 miliar (US$ 900 juta) tahun lalu, menurut data pemerintah Australia. Ini menjadikan China pasar terbesar Australia berdasarkan nilai produknya.

Sebagai tanggapan atas masalah ini, Australia mengatakan akan bekerja sama dengan produsen anggur lokal untuk melindungi industri dari klaim tersebut.

"Sementara kami menghormati hak setiap negara untuk membela produsen dalam negeri mereka dari praktik perdagangan yang tidak adil dan tidak kompetitif, kami menolak klaim bahwa produk anggur Australia telah 'di-dumping' ke China," kata Menteri Pertanian David Littleproud dalam sebuah pernyataan, mengutip Yahoo News.


Kejadian ini muncul di saat hubungan Australia-China semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Ketegangan kedua negara meningkat pasca Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyerukan rencana untuk melakukan penyelidikan independen terhadap pandemi virus corona, yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan di China pada akhir tahun lalu.

China, mitra dagang terbesar Australia, sejak itu mengancam akan melakukan pembalasan dan menjadikan ekonomi Australia sebagai target. Di mana China telah meluncurkan sejumlah serangan pada produk Australia, termasuk daging sapi dan gandum hingga pariwisata dan pendidikan tinggi.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan AS! China & Australia yang Makin Panas, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular