Awas Perang, Kapal AS Operasi Militer di Laut China Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dikabarkan kembali melakukan latihan militer di Laut China Selatan (LCS).
USS Ronald Reagan melakukan operasi penerbangan dan latihan stabilitas maritim tingkat tinggi, tulis Reuters mengutip pernyataan Angkatan Laut AS, Sabtu (15/8/2020)."
"Integrasi dengan mitra bersama kami sangat penting untuk memastikan respons dan ketepatan. Terutama mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," Komandan Angkatan Laut AS Joshua Fagan.
Latihan ini dilakukan di tengah ketegangan antara AS dan China di kawasan itu. AS mengkritik China soal corona dan menuding memanfaatkan pandemi untuk mendorong klaim teritorial di wilayah itu dan tempat lain.
China keberatan dengan latihan yang dilakukan AS. Negeri Tirai Bamby kerap mengatakan masuknya AS ke kawasan sebagai aksi provokasi, yang meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas di kawasan.
China mengklaim 80% wilayah LCS melalui konsep sembilan garis putus-putus. Ini membuat Chin tegang dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam yang membuat AS masuk.
Sebelumnya, situasi memanas dengan China membuat AS memgirimkan tiga bomber siluman B-2 ke pulau kecil Diego Garcia di Samudra Hindia. Ini dilakukan pertama kalinya sejak 2016.
Dimuat media Hong Kong South China Morning Post (SCMP) Kamis (13/8/2020), aksi ini bertepatan dengan semakin intensifnya latihan militer China di kawasan. Pembom bertenaga nuklir itu dilepas Selasa (11/8/2020) dari pangkalan Whiteman Missouri.
Media itu menyebut bomber sempat melintasi Australia dan menuju sebuah pulau koral di Samudra Hindia. Pesawat itu bahkan sempat mengisi bahan bakar beberapa kali, ujar SCMP, mengutip perwira AS.
Hal serupa terakhir kali dilakukan AS empat tahun lalu setelah pengadilan arbitrase internasional menolak klaim Beijing soal Laut China Selatan. China mengklaim 80% LCS sebagai areanya melalui konsep sembilan garis putus-putus.
Sementara itu pengamat dari Carnegie Endowment for International Peace di Beijing Zhao Tong menilai upaya AS adalah demonstrasi kekuatan. Menurutnya biasanya digunakan untuk mengintimidasi muduh.
"Mereka (AS) tidak ingin melakukan serangan," katanya.
B-2 sendiri berbentuk kelelawar. Ia merupakan bom tercanggih di dunia dengan kemampuan siluman menembus sistem pertahanan udara.
"Sebuah pembom siluman sulit dideteksi atau dicegat," kata pengamat militer di Beijing, Zhou Chenming dikutip laman yang sama.
"Jadi jika itu terbang ke wilayah udara China dengan hulu ledak nuklir, terserah pada Amerika untuk memutuskan apakah mereka ingin memulai perang."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! China Ngamuk, Kapal AS Masuk Laut China Selatan
