Pilot Nganggur 5 Bulan, Maskapai RI Tinggal Menunggu Bangkrut

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 August 2020 14:07
Sejumlah pesawat dari berbagai maskapai penerbangan di pelataran pesawat Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/1/2018)
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat bisnis penerbangan begitu tertekan, tidak sedikit yang sudah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran dan bahkan sampai mengalami risiko kebangkrutan.

Kondisi ini berdampak pada nasib para pekerja yang selama ini terlibat di maskapai penerbangan. Seorang pilot senior, Capt Hanafi Herlim, mengaku teringat pada kondisi krisis 1998 saat melanda Indonesia.

"Pada saat itu semua orang hampir di-PHK. Terminal 2E dan 2F itu kosong, yang ada cuma 2D doang. Lalu apartemen kosong, Sudirman-Thamrin kosong, semuanya bangkrut," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/8/20).

Sebagai pilot senior, dia mengalami masa-masa tersebut. Menurutnya, kondisi saat ini dengan tahun 1998 beda tipis. Dikatakan, sekarang ini krisis terjadi karena ekonomi terdampak pandemi Covid-19.

"Kalau yang sekarang beda. Dikarenakan Corona sehingga berdampak pada ekonomi. Orang masih bisa cari nafkah. Kalau dulu ekonomi anjlok karena dolar, rupiah kita hancur pada waktu itu," tandasnya 

Menurutnya, memang kondisi tahun 1998 masih lebih parah, tapi ancaman serupa bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

"Kalau yang sekarang ini lambat laun mau ke sana. Karena airline banyak yang bangkrut, otomatis pilot-pilot, pramugari, semua mitra-mitranya ikut bangkrut juga. Kena dampaknya," tuturnya.

Dia sendiri mengaku sudah tidak menerbangkan pesawat selama 5 bulan terakhir. Tidak sedikit orang-orang yang bernasib sama seperti Hanafi Herlim.

"Ini yang sedang saya hadapi saat ini. Saya sudah nggak terbang 5 bulan ini terus gimana caranya. Apakah saya harus begini terus-terusan, tidak. Kita harus melakukan sesuatu. Apa itu, Apapun yang kita bisa, lakukan," tegasnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap prediksi terhadap industri penerbangan di Indonesia ke depan. Dia bilang, pandemi Covid-19 menimbulkan ancaman kebangkrutan maskapai penerbangan.

Sebelumnya maskapai penerbangan di Indonesia dan global diwarnai aksi gelombang PHK. Dia menjelaskan, pandemi menyebabkan masa suram bagi berbagai bisnis industri, termasuk transportasi. Bahkan, lanjutnya, transportasi dan logistik merupakan sektor terdalam yang mengalami masalah.

"Oleh karenanya pembatasan pergerakan penumpang baik internasional maupun domestik, ketakutan penumpang terhadap penyakit penularan yang mematikan tersebut. Transportasi mengalami situasi yang parah, dalam prediksi penurunan omzet 30%, bahkan sektor udara lebih dari 50%. Ini tentu membuat ancaman bangkrut," ujar Budi Karya, Selasa (11/8/20).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Januari Sudah Goyang, PHK Massal Maskapai Tak Terhindari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular