
Cerita Bagaimana Resesi Teknikal Terjadi di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 jatuh sangat dalam hingga minus 5,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi ini bahkan lebih dalam dari perkiraan pemerintah minus 3,1% sampai minus 5%.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), dibandingkan kuartal I-2020 yang tercatat 2,97%, Perekonomian RI juga mencatatkan minus 4,19% (quarter-to-quarter/QtQ).
Dua kontraksi beruntun secara QtQ membuat Indonesia bisa dibilang sudah masuk ke fase resesi teknikal (technical recession). Pasalnya pada Kuartal I-2020 secara QtQ PDB Indonesia minus 2,41%.
Pada semester I-2019, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif 5,06%.
Secara kumulatif selama Semester I-2020 ekonomi Indonesia sudah minus 1,26%.
Ekonomi Indonesia Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 2.589,6 triliun. Sementara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp 3.687,7 triliun.
Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pandemi Covid-19 membawa dampak yang luar biasa buruknya.
"Menciptakan efek domino dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial-ekonomi dampaknya menghantam seluruh lapisan masyarakat. Rumah tangga, UMKM, sampai korporasi," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, dalam konferensi pers, Rabu (5/8/2020).
Pada kuartal II-2020, lanjut Kecuk, harga komoditas anjlok. Misalnya harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/CPI) ambles 57,9% YoY.
Kemudian, negara-negara mitra dagang Indonesia juga mengalami kontraksi ekonomi (kecuali China) sehingga menghambat ekspor Indonesia. Contoh, Amerika Serikat (AS) terkontraksi -9,5% YoY dan Singapura -12,6% YoY.
"Sementara produksi mobil turun 85,02% YoY dan penjualan turun 89,44% YoY. Penjualan sepeda motor turun 89,7% YoY, dan produksi semen turun 9,08% YoY," sebut Kecuk.
Berikut struktur pertumbuhan PDB kuartal II-2020:
Konsumsi Rumah Tangga : -5,51%
PMTB [Investasi] : -8,61%
Konsumsi Pemerintah : -6,90%
Konsumsi LNPRT : -7,76%
Ekspor : -11,66%
Impor : -16,96%
TOTAL : - 5,32%
Untuk perbandingan berikut sumber pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2019 :
Konsumsi Rumah Tangga : 5,18%
PMTB [Investasi] : 4,55%
Konsumsi Pemerintah : -1,73%
Konsumsi LNPRT : 15,29%
Ekspor : -1,73%
Impor : -6,84%
TOTAL : 5,05%
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Masuk Resesi Teknikal, Negara Ini Sudah Lebih Dulu!
