
Dunia Kian Terbuka: Ekonomi Bangkit, Tapi Banyak yang Sakit

Seiring dengan interaksi dan kontak antar-manusia yang meningkat, ekonomi pun ikut terangkat. Ini terlihat di Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur di berbagai negara yang naik, pertanda aktivitas manufaktur bangkit.
JPMorgan melaporkan, PMI manufaktur dunia pada Juli 2020 adalah 50,3, naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 47,9. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal, kalau di atas 50 berarti industriawan sudah mulai melakukan ekspansi.
"PMI Juli mengindikasikan proses pemulihan yang dimulai pada Mei terus berlanjut. Sejumlah komponen pembentuk PMI sudah kembali ke level sebelum pandemi," kata Olya Borischevska, Global Economist JPMorgan, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Oleh karena itu, ada harapan ekonomi dunia akan pulih mulai kartal III-2020. Ambil contoh AS, perekonomian terbesar di planet bumi.
Pada kuartal II-2020, ekonomi Negeri Adikuasa terkontraksi (tumbuh negatif) -32,9%, catatan terburuk sejak Depresei Besar pada 1930-an. Ekonomi AS sudah menyusut -4,8% pada kuartal sebelumnya, sehingga Negeri Paman Sam resmi masuk resesi.
Namun resesi itu kemungkinan tidak bertahan lama. Sebab pada kuartal III-2020, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta dalam laman GDPNow memperkirakan ada pertumbuhan 20,3% dalam proyeksi terbaru pada 5 Agustus.
"GDPNow memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 sebesar 20,3% dalam proyeksi 5 Agustus, naik dibandingkan proyeksi 3 Agustus yang sebesar 19,6%. Perubahan ini disebabkan proyeksi terbaru pertumbuhan Personal Consumption Expenditure dan investasi sektor swasta yang naik dari masing-masing 22,4% dan 11,1% menjadi 23,1% dan 12,2% untuk kuartal III-2020," sebut laman GDPNow.
(aji/aji)