
Pabrik Kertas RI Hengkang ke Vietnam, Ternyata Ada Intrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik kertas rokok di Medan sudah tidak beroperasi lagi karena pemilik memindahkan kegiatan produksi ke Vietnam. Meski diproduksi di Vietnam, produksi mereka malah bisa mengalahkan daya saing produksi sejenis yang diproduksi di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Aryan Warga Dalam menilai, ada strategi bisnis tertentu dengan produksi dialihkan ke Vietnam, sedangkan yang di Medan disetop produksinya. Perusahaan itu adalah PT PPM, yang efektif tak produksi mulai 2017, tapi efeknya terasa saat ini, saat impor kertas sigaret ramai masuk Indonesia.
"Yang beli pabrik di Medan investor dari Austria. Dia bikin pabrik di Vietnam. Sengaja dimatikan yang di Medan supaya kertas Vietnam bisa masuk Indonesia, substitusi. Kalau (di Vietnam) dia bisa produksi full, di sini tinggal variable cost aja, seperti distribusi" katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/8).
Dampaknya, pabrik kertas rokok yang ada di dalam negeri yang berjumlah 4 pabrik bisa terancam. Pabrik yang pindah tersebut memiliki daya saing lebih baik dengan diproduksi di Vietnam.
"Dia lihat situasi dulu. Kalau yang lain mati pasarnya, sama mereka mungkin dihidupkan lagi, banyak lah trik-triknya orang. Perusahaan memang nggak dipindah, pabrik nggak pindah, tapi nggak dioperasikan," jelas Aryan.
Dengan kondisi seperti ini, sulit bagi pabrik kertas rokok lainnya untuk bisa bertahan. Apalagi, di sisi lain mereka kesulitan untuk menembus pasar asing. Negara lain sudah mulai menerapkan proteksi terhadap produksi dalam negerinya. Hal yang sama harus dilakukan pemerintah Indonesia. Bukan justru mempermudah arus masuk barang dari luar ke dalam negeri.
"Kalau bisa kasih safeguard. Orang lain kan nggak, nggak lengkap datanya pukul aja. Australia segala macam menuduh kita dumping, dihajar terus. Urusan belakangan tapi kan barang nggak bisa masuk lagi," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Pabrik Sepatu Jepang Pindah dari China ke Tegal