Menhub Sebut Ojol Unggul dari Feeder Konvensional, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 August 2020 17:53
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peresmian staisun terpadu Tanah Abang, Rabu (17/6/2020) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koneksi antarmoda transportasi di perkotaan masih jadi pekerjaan rumah pemerintah. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menyoroti peran feeder atau angkutan pengumpang dalam sistem transportasi massal.

"Secara spesifik terkait dengan pengembangan transit atau perpindahan moda, tentunya tidak terlepas dari pengembangan Sistem Trunk and Feeder," ujarnya dalam sebuah webinar, Rabu (5/8/20).

Dijelaskan, Trunk sebagai sistem transportasi massal layaknya MRT, BRT dan LRT, tidak akan efektif tanpa moda transportasi pendukung atau feeder. Dalam hal ini, dibutuhkan dukungan dari sistem feeder atau sistem pengumpan sebagai first mile dan last mile melalui moda angkutan dengan ukuran yang lebih kecil dan fleksibel.

"Dengan pesatnya pertumbuhan permintaan perjalanan harian penduduk di wilayah perkotaan serta perubahan pola pergerakan yang dinamis, maka pendekatan penyediaan layanan feeder konvensional kurang dapat diandalkan. Sehingga diperlukan sistem yang mampu melayani kebutuhan perjalanan masyarakat secara fleksibel dan dapat dijangkau secara real-time," ujarnya.

Budi Karya lantas menyebut perlunya memanfaatkan keberadaan sistem ride hailing, yang selama ini termanifestasikan melalui ojek online (ojol). Ia bilang ojol dapat dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan layanan feeder guna mendukung layanan transportasi massal perkotaan secara optimal.

"Dengan basis layanan yang bersifat on-demand services, tentunya layanan Ride hailing memiliki keunggulan dibandingkan feeder konvensional, yakni dengan menghadirkan kemudahan akses dimanapun dan kapanpun dibutuhkan, khususnya dalam melayani kebutuhan first mile dan last mile," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Polana B Pramesti, mengakui bahwa feeder konvensional selama ini memang belum terintegrasi.

"Integrasi antara layanan feeder dan trunk sangat penting simpulnya first mile last mile belum saling terkoneksi dengan baik saat ini. Sehingga peran ride hailing ini sebagai moda alternatif untuk mengisi kebutuhan sistem feeder yang lebih fleksibel dan dinamis," imbuhnya

Pihaknya mendorong pemanfaatan ride hailing ini sebagai moda alternatif feeder guna menyambung moda utamanya. Kemenhub siap memberikan dukungan berupa kebijakan penyediaan fasilitas fisik.

"Salah satunya menyediakan layanan atau fasilitas atau area pick off dan drop off. Diharapkan nantinya aplikasinya dapat digunakan semua masyarakat untuk mendapatkan informasi layanan angkutan umum ke depannya," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penerbangan Mulai Pulih, Tapi Jumlah Pesawat Terbang Melorot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular