Untuk Pertama Kalinya, Iran Luncurkan Rudal Bawah Tanah!

Thea F, CNBC Indonesia
29 July 2020 19:29
In this photo released Tuesday, July 28, 2020, by Sepahnews, missiles are fired in a Revolutionary Guard military exercise. Iran's paramilitary Revolutionary Guard fired a missile from a helicopter targeting the mock-up aircraft carrier in the strategic Strait of Hormuz. That's according to footage aired on state television on Tuesday. Iranian commandos also fast-roped down from a helicopter onto the replica in the footage from the exercise called
Foto: Rudal ditembakkan dalam latihan militer Garda Revolusi yang menargetkan kapal induk tiruan AS. (Sepahnews via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengawal Revolusi paramiliter Iran meluncurkan rudal balistik bawah tanah saat latihan dengan melibatkan kapal induk tiruan di Selat Hormuz.

Melalui rekaman drone oleh pengawal, terlihat dua rudal meledak, menyebabkan puing-puing terbang di dataran tinggi gurun di Iran tengah.

Peluncuran rudal berlangsung pada Rabu (29/7/2020), kata Jenderal Amir Ali Hajizadeh, kepala divisi kedirgantaraan Guard.

Dalam tayangan televisi pemerintah, Amir mengatakan ini pertama kalinya Garda melakukan hal tersebut, meskipun pasukan paramiliter diketahui memiliki pangkalan bawah tanah yang luas untuk menyembunyikan persenjataan rudal balistik.

Secara terpisah, drone rudal menargetkan jembatan kapal induk palsu. Sayangnya siaran tersebut tidak memperlihatkan rekaman peluncuran atau serangan rudal, juga tidak mengidentifikasi jenis rudal yang digunakan dalam latihan.

Peluncuran rudal kali ini adalah rentetan kegiatan terbaru dalam latihan, dan jelas dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Amerika Serikat. Sehari sebelumnya, dua pangkalan Amerika, untuk sementara, berada dalam posisi siaga atas peluncuran tersebut.

Tembakan rudal balistik yang terdeteksi dari latihan itu mengakibatkan pasukan Amerika disiagakan di Pangkalan Udara Al-Dhafra di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab dan Pangkalan Udara Al-Udeid, markas depan Komando Pusat militer AS di Qatar. Tentara mencari perlindungan selama waktu itu.

"Insiden itu berlangsung selama beberapa menit dan semua dinyatakan jelas setelah ancaman... telah berlalu," kata Mayor Angkatan Darat AS Beth Riordan, seorang juru bicara Komando Pusat, sebagaimana dikutip dari AP News.

Kedua pangkalan itu berjarak ratusan kilometer jauhnya dari tempat Iran menempatkan kapal induk replika.

Sementara, sebuah kantor berita yang dekat dengan Pengawal Revolusi paramiliter Iran, menerbitkan grafik yang memotret foto seorang pengangkut Amerika ke dalam bentuk peti mati dengan serangkaian garis bidik di atasnya, menambahkan tulisan yang mengutip Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang berjanji untuk membalas dendam kepada AS atas serangan drone yang menewaskan jenderal top Iran pada Januari lalu.

Latihan, dan tanggapan Amerika terhadapnya, menggarisbawahi ancaman konflik militer antara Iran dan AS yang masih tersisa setelah munculnya serangkaian insiden Januari tahun lalu, yang menyebabkan serangan pesawat tak berawak. Teheran menanggapi serangan itu dengan menembakkan rudal balistik yang melukai puluhan pasukan Amerika di Irak.

Di sisi lain, pandemi global virus corona telah melanda Iran dan AS selama berbulan-bulan, dan menimbulkan konfrontasi yang berkembang ketika Amerika berargumen untuk memperpanjang embargo senjata AS selama bertahun-tahun di Teheran yang akan berakhir pada Oktober mendatang.

Sebuah insiden belum lama ini juga mengenai Suriah, melibatkan pesawat jet tempur Amerika yang mendekati pesawat penumpang Iran. Hal ini tentu telah memperburuk ketegangan antara kedua negara.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Iran-AS Bakal 'Temu Kangen' di Wina, Bahas Nuklir!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular