
Mengenal Skandal 1MDB, Korupsi Terbesar Mantan PM Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini Najib Razak, mantan perdana menteri Malaysia dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Hal ini terungkap dalam keputusan sidang yang digelar Selasa (28/7/2020). Najib bersalah atas tujuh tuduhan yang didakwakan kepadanya.
Lalu apa sebenarnya kasus 1MDB dan bagaimana mantan perdana menteri terjerat kasus ini? Berikut fakta-fakta 1MDB dirangkum dari AFP.
Apa itu 1MDB?
1MDB adalah dana investasi negara yang diluncurkan Najib pada tahun 2009, tak lama setelah menjabat sebagai perdana menteri. Portopolionya meliputi pembangkit listrik dan aset energi lainnya, di Malaysia dan Timur Tengah serta sebuah proyek real estate di Kuala Lumpur.
Dana ini, alih-alih diawasi lembaga khusus, dipantau sendiri oleh Najib. Menurut Whistleblower, seorang pemodal Malaysia bernama Low Taek Jho juga membantu Najib mendirikan 1MDB sekaligus membuat keputusan keuangan di lembaga itu.
![]() Former Malaysian prime minister Najib Razak arrives in court in Kuala Lumpur, Malaysia July 4, 2018. REUTERS/Lai Seng Sin |
Kekhawatiran akan 1MDB muncul kala di 2014 lembaga ini terjebak dalam hutang hingga US$ 11 miliar. Pengawas publik pun mengatakan banyak dana yang hilang.
Skandal pun dibuka media lokal Serawak Report. Namun mendapat perhatian internasional saat diberitakan Wall Street Journal di mana media AS itu menerbitkan dokumen bahwa Najib menerima US$ 681 juta pembayaran ke rekening bank pribadinya.
Hidup Kaya
Penyelidikan lalu dilakukan secara mandiri oleh Departemen Kehakiman AS. Pasalnya dana publik Malaysia yang dicuri "dicuci" di sistem keuangan AS.
Bahkan penyidik mengajukan tuntutan hukum senilai US$ 1,8 miliar. Yang diduga, dibeli dengan uang tunai.
Departemen itu mengatakan lebih dari US$ 4,5 miliar dicuri dari 1MDB antara 2009-20015 oleh pejabat tingkat tinggi dan rekanannya. Sebanyak puluhan juta dolar, digunakan anak tiri Najib bernama Riza Aziz, dan dipakai untuk mendanai The Wolf of Wall Street film yang dibintangi Leonardo DiCaprio.
Ratusan juta juga dipakai Riza, dan Low, untuk membeli real estate berkelas di Beverly Hills dan New York AS serta London Inggris.
Ini juga termasuk membeli lukisan mahal milik Monet (US$ 35 juta), Van Gogh (US$ 5,5 juta), bombardier (US$ 35 juta), saham EMI Music Publishing (US$ 100 juta) dan kapal pesiar (US$ 250 juta).
Turbulensi Politik
Najib berusaha keras menahan skandal ini. Bahkan guna menahan kritik, ia memperkenalkan sejumlah UU refresif.
Namun popularitasnya kian melorot. Alhasil ia kalah telak dalam pemilihan umum (pemilu) di 2018.
Saat itu, Perdana Menteri Mahathir Mohammad lalu membuka kembali investigasi atas kasus 1MDB. Najib pun disidang kembali sejak April 2019.
Namun, sejak aliansi Mahathir runtuh, yang menyebabkan ia mundur dan diganti dengan PM baru yakni Muhyidin Yasin, kekhawatiran muncul akan bebasnya Najib dari jeratan hukum.
Apalagi dakwaan terhadap anak trinya Riza soal 1MDB, dibatalkan pada Mei lalu.
Diputus Bersalah
Namun sepertinya kekhawatiran yang ditakutkan tidak terjadi. Najib akhirnya diputus bersalah atas tujuh dakwaan dalam persidangan pertama kasus 1MDB ini, Selasa (28/7/2020).
Pengadilan pertama ini mengacu pada dugaan korupsi 42 juta ringgit (Rp 145 miliar) yang ditransfer ke rekening bank pribadinya melalui SRC. SRC adalah anak usaha 1MDB.
Meski begitu, pengacara Najib bersikeras bahwa kliennya tidak bersalah. Ia menuding rekan Najib, Low adalag dalang dari semua penipuan.
Namun Hakim Mohamad Nazlan Mohamad Ghazali mengatakan gagasan bahwa Low telah menipu Najib adalah "tidak masuk akal". Ia juga menolak argumen bahwa mantan pemimpin itu percaya bahwa uang di rekeningnya adalah sumbangan dari royalti Saudi.
Meski begitu, pengadilan ini belum usai. Najib juga akan dihadapkan pada pengadilan lain, di mana Agutus 2019 ia dituduh mendapatkan dana hingga 2,28 miliar ringgit dari 1 MDB.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Skandal 1MDB Rp 140 M & Jeruji Besi 12 Tahun Najib Razak