
Produksi APD Mulai Tak Dilirik, Tanda-Tanda Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat kasus covid-19 pertama 'meledak' Maret 2020, lalu Alat Pelindung Diri (APD) menjadi polemik karena kekurangan pasokan sehingga pabrik lokal berlomba memproduksi APD bahkan surplus hingga diekspor. Namun, kini 'euforia' produksi APD di dalam negeri mengendur, selain ada pesaing dari barang impor juga permintaan dari dalam negeri yang melambat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI) Redma Wirawasta mengungkapkan saat ini banyak pelaku usaha lokal yang memilih untuk menahan produksi APD. Pasalnya, produsen dalam negeri pun harus bersaing melawan produk impor yang mayoritas berasal dari China.
Kondisi ini berbeda saat pandemi Covid-19 awal-awal memasuki Indonesia. Saat itu, banyak pelaku usaha yang memproduksi, bahkan memindahkan fokus produksinya ke perlengkapan medis atau APD.
"Selain itu berkurang karena permintaan sudah melambat," kata Redma kepada CNBC Indonesia, Senin (27/7/2020).
Ia mengatakan saat ini produsen UKM yang semula bergairah memproduksi APD harus bersaing dengan produk APD impor terutama dari China yang dianggap jauh lebih murah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) medio Januari-Mei 2020, impor APS sebanyak 2.993,34 ton atau US$ 43,48 juta. Sebesar 41,34% pakaian APD ini diimpor pada Januari-Februari 2020.
Pada periode Maret-Mei justru porsi impor yang masuk mencapai 58,66%. Padahal saat itu industri dalam negeri sudah mulai berbenah untuk menciptakan produk APD di dalam negeri. Mayoritas APD impor periode Januari-Mei umumnya dari China, yakni sebanyak 2.006,18 ton.
Kondisi ini membuat membuat industri garmen mulai mengalihkan produksi mereka ke bisnis inti awal mereka di bidang pakaian non APD.
"Saya lihat saat ini banyak yang sudah kembali memproduksi baju seperti biasa. Kami supply di bahan bakunya, perubahan industri tergantung demand di hilir. Dulu karena demand jelek, APD jadi fokus. Sekarang nggak, karena persentase APD impor dan lokal pun saat ini 50-50%," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Bahan APD Buatan Pabrik Tekstil RI Lolos Uji