Internasional

Tambah Korea Utara, Kasus Covid-19 Global Dekati 16,5 Juta

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 July 2020 11:52
Smoke raising in the North Korean border town of Kaesong is seen from Paju, South Korea, Tuesday, June 16, 2020. North Korea blew up an inter-Korean liaison office building just inside its border in an act Tuesday that sharply raises tensions on the Korean Peninsula amid deadlocked nuclear diplomacy with the United States. (Yonhap via AP)
Foto: Suasana saat Korea Utara meledakkan kantor perhubungan dengan Korea Selatan di Kaesong, Korut, beberapa waktu lalu (Yonhap via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus infeksi virus corona (COVID-19) terus bertambah setiap harinya. Di mana per Senin (27/7/2020) pukul 07:30 WIB, sudah ada 16.404.010 orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus asal Wuhan, China itu secara global.

Dari total itu, 651.670 orang telah meninggal dunia dan 10.037.448 sembuh. Sementara itu, total kasus aktif ada sebanyak 5.714.892, dengan perincian 5,648,645 (99%) orang sakit dalam kondisi ringan dan 66.247 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Jumlah negara yang melaporkan kasus COVID-19 juga telah bertambah. Pada Minggu, Korea Utara telah mengonfirmasi kasus pertama yang diduga terjangkit COVID-19. Kantor berita milik pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA), pada Minggu pagi mengabarkan bahwa individu yang terinfeksi itu secara ilegal memasuki Korea Utara melalui Kota Kaesong pada 19 Juli setelah membelot ke Korea Selatan 3 tahun lalu.

"Pasien telah menerima pemeriksaan medis dan telah dikarantina, bersama dengan semua orang yang telah dihubungi individu tersebut baru-baru ini," lapor KCNA, dikutip CNN.

Sebagai tanggapan, pemimpin negara itu, Kim Jong Un memberlakukan tindakan isolasi untuk daerah di sekitar Kaesong dan menyatakan keadaan darurat di satu area yang berkaitan dengan kasus tersebut.

"Komisi Militer Pusat negara itu akan menyelidiki unit yang bertanggung jawab atas masuknya pasien secara ilegal dan menjatuhkan hukuman berat," lapor KCNA.

Di bagian dunia lain, Spanyol telah menerapkan langkah-langkah pembatasan baru untuk mengurangi lonjakan kasus corona di negara itu. Tindakan diambil setelah negara diselimuti kekhawatiran akan lahirnya gelombang kedua infeksi yang lebih luas.

Sebagaimana dilaporkan BBC, Catalonia telah menutup area kehidupan malamnya selama dua minggu setelah kasus infeksi di wilayah itu mengalami peningkatan. Penutupan itu dilakukan kembali hampir sebulan setelah Spanyol mengakhiri keadaan daruratnya.

Jerman juga dikabarkan telah melaporkan mengalami peningkatan kasus-kasus baru di saat negara itu tengah menjalankan program pembukaan kembali ekonominya.

"Meskipun tidak ada negara yang tidak terpengaruh, kenaikan ini didorong oleh transmisi tinggi di negara-negara besar dan padat penduduk di Amerika dan Asia Selatan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah pernyataan, Sabtu.

Berikut adalah daftar 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia saat ini:

1. Amerika Serikat: 4.371.276 kasus, 149.843 meninggal, 2.090.110 sembuh.

2. Brasil: 2.419.901 kasus, 87.052 meninggal, 1.634.274 sembuh.

3. India: 1.436.019 kasus, 32.812 meninggal, 918.735 sembuh.

4. Rusia: 812.485 kasus, 13.269 meninggal, 600.250 sembuh.

5. Afrika Selatan: 445.433 kasus, 6.769 meninggal, 265.077 sembuh.

6. Meksiko: 385.036 kasus, 43.374 meninggal, 247.178 sembuh.

7. Peru: 379.884 kasus, 18.030 meninggal, 263.130 sembuh.

8. Chile: 345.790 kasus, 9.112 meninggal, 318.095 sembuh.

9. Spanyol: 319.501 kasus, 28.432 meninggal, tidak ada data sembuh.

10. Inggris: 299.426 kasus, 45.752 meninggal, tidak ada data sembuh.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Corona Lewati 10 Juta, Kapan Wabah Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular