Internasional

Kasus Corona Lewati 10 Juta, Kapan Wabah Berakhir?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 June 2020 09:31
Santoshi wife of Indian Army Colonel B. Santosh Babu, mourns after receiving the uniform and National flag during the last rites ceremony at their home town at Suryapet, about 140 kilometers (87.5 miles) from Hyderabad, India, Thursday, June 18, 2020. Babu was among the twenty Indian troops who were killed in the clash Monday night that was the deadliest conflict between the sides in 45 years. India on Thursday cautioned China against making
Foto: Istri dari Kolonel B. Santosh Babu berkabung setelah menerima seragam dan bendera nasional usai suaminya tewas dalam bentrokan dengan China saat upacara ritus terakhir di kota asal mereka di Suryapet, India (AP/Mahesh Kumar A)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus infeksi virus corona (COVID-19) terus bertambah seiring berjalannya waktu sejak pertama ditemukan di Wuhan, China pada Desember lalu. Di mana per Selasa (30/6/2020) pukul 08:00 WIB ini sudah ada total 10.402.637 kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut Worldometers.

Dari total itu, 507.518 orang di antaranya meninggal dunia dan 5.658.397 orang sembuh. Sementara jumlah kasus aktif ada sebanyak 4.236.722 kasus, dengan perincian 4.179.191 (99%) sakit dalam kondisi ringan dan 57.531 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.

Meski corona telah mewabah selama enam bulan ini dan kasus terus meningkat pesat, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa yang terburuk masih mungkin terjadi.

"Meskipun banyak negara telah membuat beberapa kemajuan, pandemi global sebenarnya sedang tumbuh cepat." kata pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menurut BBC.

"Dengan 10 juta kasus sekarang dan setengah juta kematian, kecuali kita mengatasi masalah yang sudah kita identifikasi di WHO, kurangnya persatuan nasional dan kurangnya solidaritas global dan dunia yang terpecah yang sebenarnya membantu virus menyebar ... yang terburuk belum datang,

"Saya meminta maaf untuk mengatakan itu, tetapi dengan lingkungan dan kondisi seperti ini kita takut pada yang terburuk."

Pernyataan itu disampaikan di saat semakin banyak negara yang melakukan pelonggaran aturan yang sebelumnya diterapkan untuk mengekang penyebaran wabah. Bahkan, banyak negara yang masih tetap melonggarkan kuncian (lockdown) di saat kasus-kasus baru terus di laporkan. Salah satu negara itu adalah Amerika Serikat (AS).

AS telah melonggarkan aturan pembatasannya meski kasus baru corona terus tumbuh signifikan setiap harinya. Bahkan di beberapa negara bagian AS, kasus-kasus yang terdeteksi terus memecahkan rekor dalam beberapa waktu terakhir.

AS sendiri kini merupakan negara dengan kasus corona terbanyak di dunia, yaitu memiliki 2.681.775 kasus dengan 128.777 kematian dan 1.116.187 sembuh. Sementara itu di sisi lain, China yang menjadi negara awal wabah ditemukan, juga telah kembali melaporkan kasus-kasus baru dalam sebulan terakhir.

China saat ini memiliki 83.512 kasus COVID-19 dengan 4.634 kematian dan 78.460 sembuh. Dengan total kasus itu, China kini menempati posisi ke-22 negara dengan kasus terbanyak.

Bersama dengan AS, berikut 10 negara dengan kasus corona terbanyak di dunia saat ini:

1. Amerika Serikat: 2.681.775 kasus, 128.777 meninggal, 1.116.187 sembuh.

2. Brasil: 1.370.488 kasus, 58.385 meninggal, 757.462 sembuh.

3. Rusia: 641.156 kasus, 9.166 meninggal, 403.430 sembuh.

4. India: 567.536 kasus, 16.904 meninggal, 335.271 sembuh.

5. Inggris: 311.965 kasus, 43.575 meninggal, tidak ada data sembuh.

6. Spanyol: 296.050 kasus, 28.346 meninggal, tidak ada data sembuh.

7. Peru: 282.365 kasus, 9.504 meninggal, 171.159 sembuh.

8. Chile: 275.999 kasus, 5.575 meninggal, 236.154 sembuh.

9. Italia: 240.436 kasus, 34.744 meninggal, 189.196 sembuh.

10. Iran: 225.205 kasus, 10.670 meninggal, 186.180 sembuh.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah 10,7 Juta Orang Terinfeksi Corona, Kabar Vaksinnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular