Wow! Rusia Punya Drone Nuklir Bawah Laut, Terhebat Katanya

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 July 2020 07:35
Russian President Vladimir Putin gestures during a joint news conference with U.S. President Donald Trump (not pictured) after their meeting in Helsinki, Finland July 16, 2018. REUTERS/Grigory Dukor
Foto: Reuters/Grigory Dukor

Jakarta, Indonesia - Rusia terus memperkuat alat utama sistem pertahanannya. Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan, Angkatan Laut Rusia (Russian Navy) akan dipersenjatai dengan senjata serang nuklir hipersonik dan pesawat nirawak (drone) nuklir bawah laut.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, senjata ini sedang dalam pengujian akhir.

Menurut Putin, drone nuklir bawah laut yang dinamakan Poseidon ini merupakan generasi baru dari senjata nuklir Rusia yang diklaim memiliki daya jelajah yang tidak terbatas.

"Ini merupakan senjata nuklir Rusia yang tidak ada tandingannya dan dapat mengenai hampir di mana saja di dunia," ujar Putin, mengutip Reuters, Minggu (26/7/2020).

Drone nuklir bawah laut Poseidon dirancang untuk dibawa oleh kapal selam, dan rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon), yang dapat digunakan di kapal-kapal permukaan.

Kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik, yang mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara, membuat mereka sulit dilacak dan disadap.

Berbicara di St Petersburg pada parade tahunan angkatan laut yang menampilkan kapal-kapal terbaik Rusia, kapal selam nuklir, dan penerbangan angkatan laut, Putin mengatakan, angkatan laut Rusia mendapatkan 40 kapal baru tahun ini.

"Ini menggunakan teknologi digital canggih yang tidak ada bandingannya di dunia, termasuk sistem serangan hipersonik dan drone bawah laut, memberi keunggulan bagi armada dan peningkatan kemampuan tempur," paparnya.

Dalam pernyataan terpisah yang dirilis melalui kantor berita Rusia, Kementerian Pertahanan mengatakan pengujian Belgorod, kapal selam pertama yang mampu membawa pesawat nirawak Poseidon, sedang berlangsung dan pengujian sistem senjata hampir selesai.

Seperti diketahui, pada tahun lalu, pemimpin tertinggi Rusia itu mengancam akan mengerahkan rudal hipersonik pada kapal dan kapal selam yang dapat mengintai di luar wilayah perairan AS jika Amerika Serikat pindah untuk menggunakan senjata nuklir jarak menengah di Eropa.

Meski Washington belum menempatkan misil semacam itu di Eropa, tetapi Moskow mengkhawatirkan itu mungkin bisa saja terjadi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kebijakan Baru Covid-19 di Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular