
Internasional
Selamat Datang Perang Dingin AS-China
Rehia Sebayang & Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 July 2020 06:40

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ingin membangun koalisi internasional untuk melawan China. Hal ini terungkap dalam kunjungan AS ke London, Inggris, Selasa (21/7/2020).
Dalam pertemuan itu, AS juga memuji langkah Inggris yang memblokir Huawei dalam proyek 5G negara itu. Sebelumnya AS sudah terlebih dahulu melakukan hal tersebut sementara UE tengah mempertimbangkan kemungkinan serupa.
"Kami berharap dapat membangun koalisi yang memahami ancaman (China)," kata Pompeo kepada wartawan dikutip dari Reuters, Rabu (22/7/2020).
"Kami ingin melihat setiap negara yang memahami kebebasan dan demokrasi... untuk memahami ancaman yang diajukan oleh Partai Komunis China kepada mereka," lanjut Pompeo.
Ia juga menyebut China sebagai agresor karena klaim wilayah maritim di Laut China Selatan dan Laut China Timur serta perbatasan Himalaya.
Perang Dingin
Sejumlah pengamat melihat eskalasi ini sebagai perang dingin baru. AS-China memang intens membalas dengan sanksi untuk menghukum satu sama lain.
"Saya pikir kita berada dalam spiral yang berbahaya dan terjal ke bawah. Bukan tanpa sebab," ujar direktur Pusat Hubungan AS-China di Asia Society, menanggapi hubungan diplomatik kedua negara, dikutip dari The New York Times.
Craig Allen, Presiden Dewan Bisnis AS-China mengatakan dia khawatir dengan meningkatnya "adu mulut" dari dua negara. Apalagi mereka, mewakili 40% dari output ekonomi global.
"Jika kita (AS-China) saling berteriak dan membanting pintu, maka dunia akan menjadi tempat yang sangat tidak stabil dan bisnis tidak dapat direncanakan," tegasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular