
Tugas Jokowi Buat Erick Thohir: Bawa RI Terhindar dari Resesi

Nah, di sini kemudian terjadi komplikasi. PSBB memang bisa menyelamatkan ribuan, bahkan jutaan nyawa. Namun itu harus dibayar dengan harga yang tidak murah.
Ketika orang-orang #dirumahaja dan jadi #timrebahan, maka roda ekonomi tidak bergerak. Ekonomi menjadi mati suri.
Berbeda dengan krisis 1998 atau 2008 yang bermula dan berpusat di sektor keuangan, pandemi virus corona langsung memukul sektor riil. Penjualan usaha mikro, kecil, menengah, besar, sampai kelas multi-nasional anjlok seanjlok-anjloknya.
Cerminan kelesuan aktivitas ini adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) atau output perekonomian. Pada kuartal I-2020, PDB Indonesia tumbuh 2,97% year-on-year (YoY). Ini adalah laju terlemah sejak 2001, gara-gara masyarakat hanya makan-rebahan-tidur di rumah.
Titik nadir ekonomi nasional diperkirakan terjadi pada kuartal II-2020. Dalam proyeksi terbaru, pemerintah memperkirakan ekonomi mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) di kisaran -5.08% hingga -3,54% dengan titik tengah -4,3%. Kalau sampai terwujud, maka akan menjadi catatan terburuk sejak krisis multi-dimensi 1998.
Sepertinya kontraksi ekonomi pada kuartal II-2020 sudah menjadi keniscayaan, tidak bisa terhindarkan. Sekarang mari kita menatap kuartal III-2020. Andai ekonomi periode Juli-September 2020 kembali terkontraksi, maka Indonesia akan resmi masuk zona resesi untuk kali pertama sejak Orde Baru tumbang.
