Kantor Anies Digeruduk Para Pengusaha Hiburan Malam, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
21 July 2020 09:40
Konferensi Pers Gubernur DKI Anies Baswedan tentang Perkembangan PSBB Transisi, 1 Juli 2020.
Foto: Konferensi Pers Gubernur DKI Anies Baswedan tentang Perkembangan PSBB Transisi, 1 Juli 2020.

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pegawai dan pelaku usaha tempat hiburan malam akan menggelar aksi demo di kantor Balai Kota DKI Jakarta hari ini, Selasa (21/7). Aspirasi utama mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka tempat hiburan malam secepat mungkin.

"Hari ini kami bakal aksi mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai, sampai tuntutan kami terpenuhi," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/7).

Diperkirakan ada 1.000 orang lebih yang siap melakukan aksi, dari yang semula rencananya 500 orang.

Aksi ini tidak lepas dari matinya tempat hiburan malam selama 4-5 bulan terakhir dari berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Hana menilai Pemprov tidak adil karena enggan memberi kesempatan tempat hiburan malam untuk beroperasi.

Di sisi lain banyak kafe dan restoran yang sudah beroperasi justru ia anggap telah melanggar aturan, karena beroperasi layaknya bar dengan menyediakan minuman keras dan jam tutup operasi hingga larut malam. Padahal, untuk mengoperasikan tempat sejenis bar perlu surat izin khusus dari Pemerintah Daerah.

"Kita nggak dikasih kesempatan, setidaknya diberi protokol kesehatan dulu untuk jalan. Jika nantinya ada pelanggaran, ya itu tanggungan kesalahan pemiliknya," sebut Hana.

Kesempatan yang diberi sangat bermanfaat bagi pelaku usaha untuk bisa jalan memutar uang dan kesempatan kerja. Saat ini, banyak pengusaha yang menyewa tempat sudah kehabisan masa kontraknya namun bingung untuk melanjutkan karena kehabisan uang. Bahkan Hana menyebut beberapa sudah harus angkat kaki, padahal di dalamnya terdapat aset seperti interior yang bernilai miliaran.

"Kalau dijual paling Rp 10-20 juta. Apalagi terdesak gini, orang yang mau beli juga kalau nggak mau ya nggak apa-apa," jelasnya.

Untuk bisa bertahan, beberapa pengusaha disebut Hana harus mengagunkan sertifikat rumahnya ke bank. Sementara dari sisi nasib pekerja pun tidak jauh berbeda, tidak sedikit yang kesulitan untuk membayar kontrakan karena mulai bulan ini sudah tidak mendapatkan gaji sama sekali.

"Ini menyangkut hidup orang banyak. Kita mah ibaratnya udah di titik nadir, mending demo. Benar benar udah mati. Mungkin nanti kalau dibuka juga yang punya ruko doang, sisanya nggak tahu buka apa nggak. Banyaknya sih bilang tutup sama saya," jelas Hana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan rencana pembukaan bioskop dan tempat-tempat hiburan di ibu kota batal dilakukan pada akhir bulan Juli 2020. Awalnya bioskop akan dibuka pada 29 Juli 2020.

"Bioskop dan tempat hiburan diundur pembukaannya dari rencana awal di akhir bulan, kita tunda sampai kondisi tren membaik," kata Anies di Jakarta, Kamis (16/7).

Saat ini covid-19 di DKI Jakarta memang belum membaik atau belum terkendali. Pada 21 Juli saja masih ada tambahan 361 kasus baru covid-19, sedangkan pada 12 Juli pernah rekor ada tambahan 404 kasus positif.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Hiburan Merapat ke Anies: Pijat-Karaoke DKI Dibuka?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular