Data PDB Kuartal II-2020 Versi Sri Mulyani: Bisa Minus 5,08%

Lidya Julita S & Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 July 2020 16:20
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat bersama anggota DPR mengenai pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang RAPBN 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat bersama anggota DPR mengenai pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang RAPBN 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020. Menurutnya, ekonomi Indonesia terdalam kontraksinya bisa sampai minus 5,08%.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani masih memproyeksikan ekonomi 2020 di range -0,4% sampai 1%.

"Kami sendiri sekarang memprediksikan triwulan II-2020 diproyeksikan antara minus 5,08% sampai 3,54% dengan poinnya di -4,3%," kata Sri Mulyani dalam paparan Laporan Semester I-2020 dan APBN Kita Juli 2020, Senin (20/7/2020).

Ia menjelaskan aktivitas ekonomi global mulai menunjukkan perbaikan walaupun masih di level kontraksi. Data PMI (Purchasing Managers Index) menunjukkan aktivitas manufaktur telah kembali pada pertumbuhan positif di bulan Juni.

"Meski masih di level kontraksi, namun PMI Manufaktur Indonesia sudah meninggalkan titik terendahnya," katanya.

"AS dan Tiongkok juga terjadi turn around pada Mei dan akselerasi terjadi di Juni 2020," ungkap Sri Mulyani lebih jauh.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keseimbangan Primer Defisit Rp 10 T di Juli 2020, APBN Tekor?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular