
Deputi Gubernur Senior BI: PDB RI Bisa Minus 4,8% di Q2-2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) meramal pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 antara minus 4% sampai 4,8%, lebih dalam dari perkiraan pemerintah yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi minus pada kisaran 4,3%.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam diskusi virtual, Senin (20/7/2020).
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020, Kementerian Keuangan ramal minus 4%. BI proyeksinya kurang lebih sama, antara 4% sampai 4,8%. Itu range kita perkiraan di kuartal II dengan U-shape recover relatif lambat," jelas Destry.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 yang lebih dalam, kata Destry lantaran tatanan kehidupan normal baru atau a new normal, justru membuat pertumbuhan ekonomi bisa kembali tumbuh.
Sehingga pemulihan akan memakan waktu yang lama dari yang diperkirakan. Seiring dengan kekhawatiran tekanan dari ekonomi global yang juga telah turun secara dalam.
"Hari ke hari, rapid test pemerintah semakin naik, sekarang 400 per satu juta penduduk, akan terus ditingkatkan untuk capai 1.000 per 1 juta penduduk. Artinya makin banyak test makin banyak masyarakat yang reaktif terkena Covid-19 akan lebih besar," jelas Destry.
Selain itu juga, BI dengan melihat indikator yang digunakan untuk melihat apakah masyarakat yang terkena positif itu bisa tertangani dengan baik atau tidak. Bukan dari berapa biaya yang harus dikeluarkan tapi lebih kepada fatality rate (tingkat fatalitas),
"Kalau fatality rate turun, maka negara bisa dengan confidence atasi core masalah kesehatan yang akhirnya jadi masalah kemanusiaan. Indonesia fatality rate mudah-mudahan turun dan terus melandai. Sehingga ke depan situasi akan membaik ke depannya," jelas Destry.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 akan mencatatkan minus yang cukup tinggi. Perkiraan Jokowi, angka pertumbuhan ekonomi jatuh di -4,3%.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Dari hitungan pagi tadi yang saya terima, mungkin kita bisa minus ke 4,3%," kata Jokowi, seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet, Rabu (15/7/2020).
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Bos BI: Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 4,9% di Q1-2020