
Ramalan Bos BI: Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 4,9% di Q1-2020
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
11 March 2020 13:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan berada di bawah 3%. Hal ini dikarenakan dampak virus corona yang semakin menekan banyak negara di dunia.
Apalagi, saat ini kondisi perdagangan dunia semakin terganggu karena pasokan barang dari China yang semakin terbatas akibat virus corona.
"Memang nampaknya perekonomian dunia tahun ini akan lebih rendah dari 3%. Mungkin 2,8%, 2,7% karena memang gangguan global supply chain dan perekonomian di negara-negara maju termasuk AS," ujar Perry di Hotel Pullman, Rabu (11/3/2020).
Sebelumnya, BI memproyeksi PDB dunia pada tahun ini masih bisa tumbuh sebesar 3% dan tahun depan 3,4%. Namun, virus corona yang semakin menyebar dan tidak tahu kapan akan selesai, proyeksi diturunkan.
"Karena siklus ekonomi dunia turun dan karena sangat di drive naik turunnya harga komoditas," kata dia.
Sedangkan untuk Indonesia, sepanjang tahun ini, perekonomiannya masih bisa tumbuh di atas 5%. Di mana, perbaikan akan terjadi pada kuartal akhir tahun ini. Pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini akan berada di kisaran 5%-5,4%.
"Yang bulan lalu kami hitung itu dengan informasi sampai bulan lalu waktu RDG memang dengan pola v shape, kita percaya 4,9 di kuartal I, kuartal II 5% dan kuartal III dan IV 5,2%, sehingga keseluruhan masih bisa 5,1% tahun ini," jelasnya.
Sementara itu, jika seluruh kebijakan antara BI dan pemerintah lebih digencarkan, maka perekonomian bisa tumbuh lebih tinggi hingga 5,2% di tahun ini.
"Kalau kita push stimulus fiskal bisa 5,2%, kalau tambahan likuiditas bisa 5,2 maka kita usul 5,2%-5,4% sudah perhitungkan corona virus."
(dru) Next Article BI Sebut Virus Corona Bisa Bikin Devisa RI Menguap US$ 1,3 M
Apalagi, saat ini kondisi perdagangan dunia semakin terganggu karena pasokan barang dari China yang semakin terbatas akibat virus corona.
"Memang nampaknya perekonomian dunia tahun ini akan lebih rendah dari 3%. Mungkin 2,8%, 2,7% karena memang gangguan global supply chain dan perekonomian di negara-negara maju termasuk AS," ujar Perry di Hotel Pullman, Rabu (11/3/2020).
"Karena siklus ekonomi dunia turun dan karena sangat di drive naik turunnya harga komoditas," kata dia.
Sedangkan untuk Indonesia, sepanjang tahun ini, perekonomiannya masih bisa tumbuh di atas 5%. Di mana, perbaikan akan terjadi pada kuartal akhir tahun ini. Pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini akan berada di kisaran 5%-5,4%.
"Yang bulan lalu kami hitung itu dengan informasi sampai bulan lalu waktu RDG memang dengan pola v shape, kita percaya 4,9 di kuartal I, kuartal II 5% dan kuartal III dan IV 5,2%, sehingga keseluruhan masih bisa 5,1% tahun ini," jelasnya.
Sementara itu, jika seluruh kebijakan antara BI dan pemerintah lebih digencarkan, maka perekonomian bisa tumbuh lebih tinggi hingga 5,2% di tahun ini.
"Kalau kita push stimulus fiskal bisa 5,2%, kalau tambahan likuiditas bisa 5,2 maka kita usul 5,2%-5,4% sudah perhitungkan corona virus."
(dru) Next Article BI Sebut Virus Corona Bisa Bikin Devisa RI Menguap US$ 1,3 M
Most Popular